Kita semua tentu sepakat bahwa UMKM sebagai penopang perekonomian nasional maupun daerah sangat terdampak oleh COVID-19
Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus berupaya memfasilitasi sejumlah UMKM yang menjadi binaannya dan mitra terkait untuk terhubung dalam platform pemasaran digital.

"Melalui program on boarding UMKM, kami telah memfasilitasi sejumlah UMKM untuk terhubung dalam platform pemasaran digital, baik melalui conversational commerce 
maupun marketplace dan akses keuangan digital melalui fintech," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Bali, Kamis.

Baca juga: BI Bali: 152.377 merchant di Bali terapkan pembayaran berbasis QRIS

Selain itu, UMKM juga difasilitasi platform transaksi pembayaran digital, seperti internet banking, standardisasi jasa sistem pembayaran berbasis uang elektronik, hingga pemanfaatan QRIS dalam transaksi UMKM sehari-hari.

"Kita semua tentu sepakat bahwa UMKM sebagai penopang perekonomian nasional maupun daerah sangat terdampak oleh COVID-19," ucap Trisno saat berbicara dalam webinar nasional bertema "UMKM Go Digital From Local to Global Champion" itu.

Di Provinsi Bali, UMKM merupakan penopang perekonomian dengan jumlah mencapai 482 ribu, yang mampu berkontribusi hingga 83,27 persen terhadap PDRB Bali.

Namun, dengan adanya COVID-19, hampir seluruh UMKM di Bali mengalami penurunan kinerja penjualan.

Hal ini terutama terjadi bagi UMKM yang belum memanfaatkan media sosial, website ataupun digital untuk saluran pemasarannya sehingga pemasaran masih berada di tingkat lokal saja.

"Untuk itu, sekarang lah saatnya untuk melakukan transformasi digital agar UMKM dapat bangkit kembali bahkan maju melesat," ujarnya.

Webinar itu, lanjut Trisno, bertujuan untuk menjadi momen penggalian ide dan inovasi, pemberdayaan local heroes dan menjadi inspirasi untuk melahirkan optimisme bagi UMKM-UMKM nasional khususnya di Bali sebagai penopang ekonomi di era normal baru.

Bank Indonesia telah merespons digitalisasi sistem pembayaran sejak Agustus 2019 dengan me-launching QRIS (QR code Indonesian standard) dan kini mendapat penghargaan dunia sebagai inovasi sistem pembayaran terbaik tahun 2020.

Jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 20 November 2020 mencapai 158.552 merchant atau meningkat sebesar 523 persen dibandingkan dengan awal 2020.

UMKM yang sudah terdigitalisasi dengan QRIS tersebut baru mencapai 32,91 persen dari total UMKM yang ada di Bali.

"Kami yakin ke depan dengan semakin masifnya transformasi digital, maka akan semakin banyak UMKM yang menggunakan QRIS dan pada akhirnya akan semakin mendorong percepatan kebangkitan perekonomian khususnya di Provinsi Bali," ujarnya.

Pihaknya pun mengapresiasi kerja sama dan koordinasi yang baik selama ini antara Bank Indonesia dengan pemerintah daerah se-Bali, perbankan, pelaku usaha serta masyarakat.

"Saya sangat meyakini apabila kerja sama yang telah terjalin ini dapat kita terus tingkatkan, maka sebagaimana harapan Bapak Presiden Jokowi, ekonomi Bali akan dapat segera bangkit kembali," kata Trisno.

Pada webinar itu juga menghadirkan sejumlah pembicara utama yakni Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng, dan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.

Sedangkan pada diskusi panel menghadirkan Deputi Kemenko Perekonomian M Rudy Salahuddin dan Direktur PT Bali Coklat Ida Bagus Nama Rupa.

Baca juga: BI sebut perekonomian Bali mulai pulih triwulan III 2020
Baca juga: Pemprov Bali dan BI dorong asosiasi bersatu bangkitkan MICE

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020