Saya akan memperjuangkan seluruh mitra binaan dan IKM batik sehingga target pada 2021 atau 2022 Sumbar menjadi sentra batik di Sumatera
Padang (ANTARA) - Pengelola Batik Loempo asal Pesisir Selatan berhasil masuk sebagai finalis penerima penghargaan Upakarti 2020 untuk kategori jasa pengabdian yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang perindustrian, yang diberikan kepada pihak yang berprestasi, berjasa, dan aktif melakukan pengembangan dan atau pembinaan industri kecil dan industri menengah.

Pengelola Batik Loempo, Novia Hertini, menjelaskan awalnya Pemerintah Sumatera Barat (Sumbar) mengusung namanya melalui usulan dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang kemudian diajukan keKementerian Perindustrian.

"Saya akan memperjuangkan seluruh mitra binaan dan IKM batik sehingga target pada 2021 atau 2022 Sumbar menjadi sentra batik di Sumatera," tambahnya.

Saat ini ia telah memiliki 113 perajin batik Loempo dari Pesisir Selatan yang dibinanya sejak 2015 dan pada 2017 ia mendirikan kampung batik Loempo.

Batik Loempo merupakan bisnis sosial yang melibatkan masyarakat, khususnya perajin batik, namun untuk penyediaan tempat dan bahan baku disediakan oleh pengelola yang sekaligus menjadi ujung tombak pemasaran produk yang dihasilkan oleh perajin batik.

Dalam memasarkan produk, ia telah banyak bekerja sama dengan dinas-dinas di pemerintahan dan sekolah-sekolah dalam penggunaan produk batik Loempo dan juga dipasarkan ke Jawa dan beberapa provinsi tetangga hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Brasil, Jordania, Brunei melalui pameran yang difasilitasi oleh Pemprovdan Pemkab.

Semenjak pandemi COVID-19, ia mengakui penjualan produk batik Loempo merosot hingga 80 persen dari sebelum pandemi dan terpaksa merumahkan karyawan dan perajin batik karena menurunnya pesanan.

Namun pada Maret 2020, Pemprov mengimbau IKM membuat gebrakan dengan memproduksi APD. IKM akhirnya mampu bertahan hidup dari penjualan masker dan face shield.

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020