Jakarta (ANTARA) - Perhelatan Jakarta Fashion Week (JFW) 2021 menghadirkan sesi "Tribute to Barli Asmara" pada penyelenggaraan hari pertama, Kamis (26/11), menampilkan dua sekuen.

Pada sekuen pertama, sebanyak 24 koleksi Barli selama 18 tahun terakhir berkarya di dunia fesyen ditampilkan. Koleksi ini merupakan pilihan Barli yang dimasukkan ke dalam buku biografinya, "15 Warsa Barli Asmara: Di Antara Gemerlap Ornamentasi", salah satunya All About Ribbon (2008) yang mengusung ornamen pita untuk memberi kesan riang dan meriah.

Koleksi lainnya, Royal Smock (2008), yang menampilkan kerajinan tangan Indonesia, yaitu teknik smock dengan banyak siluet O dan penampilan yang edgy, lalu Macrame (2011), yakni koleksi dengan teknik simpul tali untuk memproduksi tekstil dan menciptakan detail unik pada setiap tampilan.

Baca juga: Jakarta Fashion Week 2021 hadirkan "Tribute to Barli Asmara"

Baca juga: Bunga Neelakurinji di tangan Barli Asmara


Ada juga koleksi The Fringe (2012) yang terinspirasi dari era 1920-an dengan menggunakan fringe sebagai detail, Royal Embroidery (2013) yakni koleksi serba putih dengan penggunaan bordir dan kejelian dalam menghias menggunakan material mutiara, mote, quills, dan sequins, Royal Javanese (2014) yang menampilkan pesona budaya Jawa yang dituangkan dalam gaun bermotif batik truntum.

Selain itu, ada Royal Kerancang (2014) yang menampilkan koleksi dengan seni bordir motif bunga,salur, dan eyelet. Motif bordir tersebut kemudian di lubangi sehingga menampilkan bahan kain yang semi transparan.

Pagelaran JFW 2021 juga menghadirkan koleksi Versailles Garden (2015) yang yang terinspirasi dari taman bunga dan kupu-kupu dengan detail cukup beragam bordir bunga 3D, manik-manik 3D, flannel, akrilik, dan digital print, lalu Glow of Parai (2016) yakni koleksi lanjutan dari Versaille Garden yang terinspirasi dari bunga dan kupu-kupu, dituangkan dalam koleksi dengan warna dominan hitam dan emas.

Dua koleksi terakhir dalam sekuen pertama yakni Orchid Fervor (2017) yang yang terinspirasi dari bunga anggrek lalu dituangkan pada detail penggunaan kain yang dibuat menyerupai kelopak bunga, serta La Vie Boheme (2018) merupakan koleksi yang terinspirasi dari era 1970-an dengan dominan warna emas dan penggunaan ornamentasi beadings.

Pada sekuen kedua, Direktur Kreatif baru untuk label Barli Asmara, Leslie Tobing, memberikan penghormatan kepada Barli dengan koleksi yang mengangkat tajuk "La Danza de La Vida". Ini merupakan tema koleksi terbaru dari Barli Asmara Prêt-à-Porter di Jakarta Fashion Week 2021, dalam wujud 24 tampilan atau look.

Leslie ingin mengenang Barli melalui cara merayakan hidupnya, salah satunya dengan berdansa. Dia menonjolkan keindahan dan kebebasan bergerak dari tiap busana yang ditampilkan yang terinspirasi dari tarian dan kostum meriah America Latin, seperti rumba dari Kuba, Samba dari Brazil dan Arunguita dari Argentina.

Koleksi busana yang dihadirkan tanpa meninggalkan ciri khas Barli pada siluet ultrafeminin dan penggunaan bahan-bahan seperti brokat, chiffon, tulle, dan katun, setiap busana bergerak, melayang, bergoyang, seolah busana-busana tersebut berdansa dalam setiap langkah pemakainya.

Aplikasi detail yang menjadi ciri khas dari lini pakaian siap pakai Barli seperti ruffle, tangan gembung, dan rok tiered juga digunakan pada koleksi busana yang kali ini mengeksplorasi warna dan motif bunga untuk menggambarkan kemeriahan dari tarian dan kostum Amerika Latin.

Baca juga: Panggung megah bukan acuan seorang desainer

Baca juga: Hitam putih Barli Asmara di IFW 2017

Baca juga: Tren 2014 ala Barli Asmara

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020