Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar program Masterclass bertajuk "Sambung Rasa: Master Rempah Dunia" untuk mengenalkan potensi rempah-rempah kepada anak muda.

Kegiatan itu merupakan bagian dari program "Jalur Rempah" yang diusung Kemendikbud, dengan mengundang para pakar untuk memberikan pelatihan praktis kepada masyarakat mengenai potensi rempah-rempah secara daring melalui YouTube Kemendikbud.

"Kalau kita ngomong masa lalu terus, anak-anak saat ini tidak bisa ambil manfaat. Bagaimana rempah itu dikontekstualisasikan dengan keadaan saat ini," kata Restu Gunawan selaku Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Jamu tingkatkan imunitas saat pandemi COVID-19

Baca juga: Perusahaan rempah Belanda akan kembangkan industri pala di Papua Barat


Restu Gunawan melanjutkan bahwa target kegiatan ini adalah para generasi muda, terutama bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolah dan kuliah.

Kegiatan itu terbagi dalam tiga sesi, yaitu yang mengangkat tema kesehatan, gastronomi, dan kecantikan.

Pada sesi yang mengangkat tema kesehatan, Kemendikbud mengundang para ahli seperti Nova Dewi Setiabudi (Suwe Ora Jamu), dan Dr. Pinky Saptandari (Unair).

"Kita ajak anak-anak sekolah meskipun lewat Zoom untuk mendapatkan ilmu dari expert supaya mereka bisa ambil manfaat, terutama segmen anak muda," ujar Restu Gunawan.

Baca juga: Pemuda Jember raup omzet ratusan juta dari bunga Saffron

Baca juga: DJKI nilai rempah bisa jadi produk IG andalan di kancah internasional


Meski dalam suasana pandemi, Restu menilai justru hal itu tidak mengurangi antusiasme masyarakat untuk ikut serta dalam program Masterclass dari Kemendikbud yang digelar secara virtual ini.

"Justru malah lebih enak secara virtual. Artinya kita bisa mencapai 1.000 orang. Kemarin kita diskusi hampir 800 orang. Zaman dulu mana bisa ngumpulin, paling hanya 100 orang," paparnya.

Restu mengatakan bahwa rempah-rempah memiliki sejarah panjang bagi bangsa Indonesia yang juga bisa dijadikan untuk membangun karakter bangsa. Dia pun berharap kegiatan ini juga dapat mengedukasi para pelaku usaha, terutama generasi muda agr dapat memanfaatkan potensi dari rempah-rempah Nusantara.

"Jadi rempah-rempah itu bukan romantisme masa lalu, tapi rempah-rempah adalah masa depan," imbuhnya.

Baca juga: Indonesia segera usulkan Jalur Rempah sebagai warisan dunia

Baca juga: Konversi lahan jadi dilema untuk kembalikan kejayaan jalur rempah

Baca juga: Kapulaga, rempah Indonesia yang makin diminati pasar ekspor

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020