Manila (ANTARA) - Filipina akan mendapatkan 2,6 juta suntikan vaksin COVID-19 potensial yang dikembangkan oleh AstraZeneca, di bawah kesepakatan pasokan pertama negara itu untuk vaksin virus corona.

Pasokan tersebut, yang akan dibayar oleh sektor swasta, akan tersedia untuk lebih dari satu juta warga Filipina karena setiap orang harus mendapat dua dosis suntikan, ujar seorang penasihat bisnis pemerintah yang mewakili sektor swasta Filipina, Jose Concepcion.

"Kami ingin mengakhiri mimpi buruk ini. Kami bersedia mengambil risiko ini," kata Concepcion. Ia menekankan kebutuhan mendesak untuk membuka kembali ekonomi.

Carlito Galvez, pejabat tinggi satuan tugas virus corona Filipina, pada Jumat mengatakan pihak berwenang juga berdiskusi dengan AstraZeneca untuk kemungkinan penyediaan satu juta lebih dosis.

Pasokan yang disepakati pada Jumat akan mencakup sekitar satu persen dari 108 juta populasi Filipina. Dua pertiga di antaranya diharapkan pemerintah untuk diinokulasi, sementara pemerintah mengusahakan 20-50 juta dosis vaksin dari Sinovac, China dan dari perusahaan Pfizer, Amerika Serikat.

AstraZeneca adalah satu dari lima pembuat vaksin yang telah mengajukan permohonan untuk mengadakan uji coba tahap akhir di Filipina, dan kesepakatan pasokan muncul di tengah pertanyaan atas hasil dari salah satu studi serupa di tempat lain.

Beberapa ilmuwan telah meragukan ketangguhan hasil yang menunjukkan bahwa vaksin itu 90 persen efektif.

Ekonomi Filipina senilai 370 miliar dolar AS, yang termasuk di antara pertumbuhan tercepat di Asia sebelum pandemi, semakin terperosok ke dalam resesi pada kuartal ketiga akibat pembatasan luas yang diberlakukan dalam upaya memadamkan beberapa tingkat infeksi tertinggi di kawasan itu telah membuat aktivitas ekonomi terbatas.

Sektor swasta, yang mencakup kelompok industri dan perusahaan yang dimiliki oleh para taipan yang secara kolektif bernilai puluhan miliar dolar, akan menyumbangkan setengah dari 2,6 juta dosis kepada pemerintah, dan mengelola sisanya untuk karyawan mereka sendiri, kata Concepcion.

Pengiriman vaksin AstraZeneca diharapkan dapat dilakukan pada Mei tahun depan.


Sumber: Reuters

Baca juga: AstraZeneca mungkin jalankan uji coba tambahan untuk vaksin COVID-19

Baca juga: AstraZeneca sebut "vaksin untuk dunia" 90 persen efektif

Baca juga: Perusahaan India sudah produksi 40 juta dosis vaksin AstraZeneca

​​​​​​​

Perkembangan vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes dan BPOM

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020