Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia diperkirakan akan menerima vaksin COVID-19 pertamanya dari Pfizer pada kuartal pertama 2021 setelah menandatangani kesepakatan untuk 12,8 juta dosis dari perusahaan farmasi Amerika Serikat itu, kata Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Jumat.

Kesepakatan itu diharapkan dapat menyediakan vaksin bagi 6,4 juta warga Malaysia, atau 20 persen dari populasi negara itu, dengan 10 persen lainnya akan ditanggung di bawah partisipasi Malaysia dalam fasilitas global COVAX --yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Pfizer telah setuju untuk mengirimkan satu juta dosis pertama pada kuartal pertama 2021, diikuti dengan 1,7 juta dosis, 5,8 juta dosis dan 4,3 juta dosis pada kuartal-kuartal berikutnya, kata Muhyiddin.

Program vaksinasi akan memprioritaskan "kelompok berisiko tinggi [...] termasuk petugas di garis depan, warga lanjut usia, dan mereka yang memiliki penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes," ujar Muhyiddin dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Vaksin Pfizer masih membutuhkan persetujuan dari para regulator, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan AS serta Kementerian Kesehatan Malaysia sebelum dapat didistribusikan, Muhyiddin menambahkan.


Sumber: Reuters

Baca juga: Malaysia masuk daftar negara utama penerima vaksin COVID-19 dari China

Baca juga: Malaysia bayar uang muka vaksin RM94,08 juta

Baca juga: Malaysia menjadi bagian dari rencana vaksin Covax


 

Targetkan harga Rp200 ribu, Eijkman pastikan vaksin Merah Putih efektif

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020