Garut (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UMKM bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, Jawa Barat bersinergi untuk memulihkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19 dengan mengubah cara bisnis dari sistem manual menjadi digital.

"Di tengah situasi yang belum kondusif dan penuh tantangan mengharuskan kita beradaptasi dan bertindak tepat juga cepat bagi seluruh lapisan masyarakat termasuk para pelaku bisnis dan UMKM dalam melawan serta menekan penyebaran virus COVID-19," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Garut Yeni Yunita di Garut, Jumat.

Upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi itu dibahas bersama Diskominfo Garut, Diskop dan UMKM Gerut dengan Kementerian Kominfo Republik Indonesia dengan tema Manfaat Program Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui webinar, Jumat.

Yeni sebagai tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut memaparkan tentang situasi yang saat ini masih harus terus beradaptasi menghadapi wabah COVID-19.

Pandemi COVID-19 telah berdampak buruk terhadap sektor perekonomian di Indonesia, termasuk di Kabupaten Garut terjadi hambatan perdagangan dalam berbagai sektor komoditas.

"COVID-19 ini telah berdampak hampir ke seluruh sektor yang mengantarkan perekonomian Indonesia ke jurang resesi, mengakibatkan berbagai komoditas serta ekspor impor mengalami hambatan yang cukup signifikan," katanya.

Upaya menghadapi hambatan perekonomian di tengah pandemi itu perlu adanya sinergitas untuk menyiapkan strategi dengan berbagai program yang bisa membantu memulihkan pergerakan ekonomi masyarakat.

Program pemulihan ekonomi itu, kata dia, diharapkan bisa mempertahankan stabilitas perekonomian daerah maupun di tingkat nasional.

"Ada beberapa program bantuan yang diberikan pemerintah, baik itu berupa pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, subsidi dana dan sembako yang tentu akan bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Garut Suhartono menyatakan pentingnya melakukan adaptasi kebiasaan baru dalam pola dan manajemen usaha dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kondisi pandemi COVID-19 ini, menjadi tantangan baru untuk melakukan perubahan pola perilaku konsumen dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal.

"Dalam melakukan transaksi berjualan dapat mensiasatinya dengan berbagai transaksi digital maupun dengan mengadakan fasilitas protokol kesehatan, sesuai imbauan pemerintah," kata Suhartono.

Pemanfaatan teknologi itu salah satunya memanfaatkan media sosial untuk peluang bisnis agar semakin efektif dan efisien sehingga produk bisa dipasarkan secara lebih luas.

"Ini menjadi peluang bisnis baru, seperti mengadopsi penggunaan teknologi dan pemanfaatan sosial media, maka semakin efektif dan efisien dalam menjalankan bisnis operasionalnya, serta melahirkan kebutuhan sesuai 'customer'," katanya.

Baca juga: Diskominfo Garut perluas layanan jaringan internet hingga pelosok desa
Baca juga: Pemkab Garut terapkan tanda tangan digital untuk mudahkan pelayanan

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020