London (ANTARA News/AFP) - Pasar saham global bervariasi pada Kamis, mendapat dukungan karena lebih banyak negara-negara zona euro memangkas pengeluaran mereka, tapi ketakutan "default" (gagal) terus-menerus mendorong euro lebih rendah karena investor mencari "safe haven" (tempat berlindung yang aman) dolar.

Dealer mengatakan investor tetap tidak pasti apakah satu triliun dolar paket penyelamatan Uni Eropa-IMF untuk utang zona euro akan cukup, dengan pemerintah Eropa harus menindaklanjutinya dengan langkah-langkah penghematan yang ketat untuk memastikan.

Portugal pada Kamis menjadi anggota terbaru zona euro setelah Spanyol yang mengumumkan langkah-langkah lebih lanjut untuk memotong pengeluaran dan meningkatkan keuangan publik, tetapi berita itu hanya memperlihatkan euro melemah lagi.

Mata uang tunggal Eropa merosot di bawah 1,26 dolar, mendekati posisi terendah 14-bulan karena investor mencari uang AS di tengah kekhawatiran default baru utang pemerintah zona euro, kata para dealer.

Pada sekitar 1600 GMT, euro lebih rendah di 1,2555 dolar, turun dari 1,2615 dolar di New York akhir Rabu dan mendekati terendah 14-bulan.

"Sulit untuk membuat sebuah argumen yang akan mendukung membeli euro saat ini," ujar Jane Foley, direktur penelitian di situs perdagangan Forex.com.

"Ada kelemahan yang signifikan dalam koherensi fiskal (Eropa) ... dan ini menyiratkan cakupan peristiwa risiko selanjutnya yang akan menekan euro."

Zona euro telah tahan uji oleh kekhawatiran tentang kemampuan negara-negara zona euro seperti Yunani, Portugal dan Spanyol untuk menerapkan tindakan penghematan sulit untuk mengekang batas atas defisit.

Di pasar saham, keadaannya beragam dalam perdagangan berombak, mencerminkan divisi opini tentang bagaimana Eropa akan menyelesaikan masalah utang dan defisit publik.

Entah paket Uni Eropa-IMF bekerja dan pemerintah memangkas belanja, yang akan berarti pertumbuhan ekonomi lebih lambat, atau itu akan gagal, yang mengarah ke krisis kepercayaan dan merupakan ancaman besar bagi proyek zona euro dan Eropa secara keseluruhan.

Di London, acuan indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka London naik 0,93 persen menjadi 5.433,73 poin. Di Paris, indeks CAC 40 beringsut naik tipis 0,06 persen menjadi 3.731,54 poin, sementara di Frankfurt indeks DAX naik 1,11 persen ke 6.251,97 poin.

"Stabilitas kembali ke pasar setelah kegembiraan dan permainan beberapa minggu terakhir, karena pemerintah mulai mengambil langkah-langkah radikal yang diperlukan untuk mengurangi berbagai defisit mereka," kata analis Capital Spreads, Simon Denham.

"Spanyol telah mengikuti Irlandia menuruni rute berbagi rasa seluruh sakit dengan pemotongan upah untuk karyawan sektor publik."

Sementara itu Portugal mengumumkan sebuah paket penghematan baru, yang bertujuan untuk membagi dua defisit anggarannya menjadi 4,6 persen pada 2011 dengan serangkaian kenaikan pajak dan pemotongan gaji pegawai negeri.

Pada 2009, defisit datang menjadi 9,4 persen, salah satu yang tertinggi di zona euro dan jauh di atas batas tiga persen Uni Eropa. Lisbon sebelumnya telah menargetkan pengurangan pada 2011 sebesar 5,1 persen.

Langkah Spanyol dan Portugal adalah "menunjukkan kepada investor bahwa ekonomi Eropa berusaha untuk bertindak dan mengendalikan defisit yang besar," kata anali City Index Yosua Raymond.

"Sensitivitas pedagang tetap tinggi dan ini jadi membuat prospek jangka dekat untuk saham sedikit keruh," tambahnya.

Bursa Madrid turun 1,11 persen pada Kamis dengan Lisbon turun 0,77 persen.

Di New York, blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 0,29 persen pada sekitar 1600 GMT sementara teknologi Komposit Nasdaq jatuh 0,52 persen.

Saham AS telah melonjak pada Rabu di tengah data ekonomi AS yang menguntungkan sehingga konsolidasi sudah bisa diduga, kata dealer.

"Itu tidak buruk memberi ruang lingkup keuntungan terakhir ini," kata Patrick O`Hare dari Briefing.com.

Berita perbaikan yang berkesinambungan di bidang ketenakerjaan menyediakan beberapa dukungan, dengan klaim awal pengangguran AS turun 4.000 ke 444.000 dalam seminggu yang berakhir 8 Mei.

"Pasar tenaga kerja secara bertahap pulih karena bisnis tumbuh lebih percaya diri dan memperlambat laju pengurangan gaji," kata Andrew Gledhill dari Moody`s Economy.com.

Dalam perdagangan Asia, Kamis, saham bernasib baik karena investor menyambut kenaikan di Wall Street hari sebelumnya.

Tokyo memantul 2,18 persen lebih tinggi setelah hasil perusahaan mengisyaratkan optimis bahwa pemulihan perusahaan Jepang berada di jalur menyusul sebuah resesi yang parah. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010