Sangata (ANTARA News) - Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Kota Sangata, Kutai Timur, Kaltim, Jumat pukul 15.00 Wita yang mengakibatkan 21 rumah dan toko Sembako di Jalan Yos Sudarso IV, Gang Swadaya hangus.

Saksi mata Imran menuturkan, api berasal dari warung sembako milik Santa Band. Siang hari ini memang cukup panas sehingga api dengan cepat membumbung tinggi yang kemudian menjalar ke rumah lainnya, ujarnya.

Kejadian yang tiba-tiba itu membuat warga sekitar panik dan berusaha membantu memadamkan kobaran api yang semakin meluas menggunakan air seadanya. Sebagian juga berusaha menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.

Tiga unit pemadam kebakaran dari Pemkab Kutim dan 2 unit PMK dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) tiba di lokasi dan berhasil memadamkan api di tempat itu.

Tiupan angin yang kencang membuat api cepat meluas hingga belasan rumah sewaan yang terbuat dari bahan kayu ludes. Peristiwa itu juga sempat memacetkan lalu lintas jalan utama lintas utara Kaltim.

Kemacetan bertambah karena ribuan warga berbondong-bondong ke lokasi kebakaran ingin menyaksikan kebakaran tersebut.

Kapolres Kutim AKBP Prasojo Wibowo melalui Kasat Reskrim AKP Sugeng Subayo SH membenarkan kebakaran yang menghabiskan puluhan rumah warga Sangata, namun dia masih menyelidiki penyebab kejadiannya

"Kita belum bisa memberikan keterangan, karena masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan mengamankan TKP,"ujarnya.

Dalam kejadian tersebut, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian di perkirakan mencapai miliaran rupiah,kata nya.

Kabar Kebakaran itu dengan cepat sampai ke telinga Bupati Kutim Isran Noor, yang langsung mengunjungi lokasi kejadian.

Bahkan Isran Noor langsung membagi-bagikan paket sembako pada korban kebakaran.

Bupati meminta Kepolisian Kutim mengungkap penyebab kebakaran, dan berpesan agar korban bersabar dan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.

Isran berjanji Pemkab Kutim akan memberikan bantuan lagi berupa sembako.

(T.KR-ADI/M020/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010