Magelang (ANTARA News) - Komunitas seniman Borobudur menggelar sepak bola seni dalam rangkaian Gelar Budaya Wanurejo di Lapangan Pondok Tingal di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu.

Wartawan ANTARA melaporkan, pertandingan sepak bola seni untuk memperingati hari ulang tahun ke-221 Desa Wanurejo.

Para pemain tidak mengenakan kaus olahraga sebagaimana orang bermain sepak bola, tetapi memakai kostum pakaian seni.

Setiap tim mengenakan pakaian seni masing-masing, seperti pakaian jatilan, dayakan, dan beskap.

Wasit pun tidak mau ketinggalan dengan mengenakan pakaian wayang orang.

Wasit tidak menggunakan peluit dalam memberikan aba-aba, tetapi menggunakan bende (salah satu komponen musik bamelan).

Tim dari Dusun Jowahan yang mengenakan seragam beskap (pakaian Jawa) terlihat agak kesulitan menghadapi lawannya karena mereka harus mengangkat kainnya saat berlari atau menendang bola.

Sedangkan tim Dusun Barepan yang menjadi lawan tim Dusun Jowahan, dengan leluasa berlari mengejar bola karena mereka mengenakan kostum dayakan.

Pertandingan dengan hadiah tiga ekor kambing ini diikuti sembilan tim yang merupakan perwakilan dari sembilan dusun di Desa Wanurejo.

Pertandingan untuk memeriahkan Gelar Budaya Wanurejo ke-8 ini diawali pertandingan antara tim seniman Borobudur melawan para wartawan yang bertugas di Magelang.

Pemain dari tim seniman antara lain, Presiden Lima Gunung Sutanto Mendut, penggerak seni Borobudur Sucoro, dan Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno.

Sebagian pemain tim seniman melumuri bagian muka dan kepalanya dengan lumpur.

Pertandingan antara wartawan dengan seniman dimenangkan tim wartawan dengan skor 3-2.

Pertandingan sepakbola seni yang lucu dan unik ini berlangsung di lapangan becek sehingga menambah suasana semakin meriah.

Acara ini disaksikan ratusan warga, termasuk beberapa wisatawan asing yang sedang berkunjung di Candi Borobudur.(*)
(U.H018/A025/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010