Bekasi (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik Kota Bekasi, Jawa Barat, akan melakukan upaya pendataan terhadap tunawisma, gelandangan, dan pengemis di wilayah itu dalam rangka Sensus Penduduk 2010.

"Tunawisma dan gelandangan juga masuk sensus. Mereka akan didata mulai 16 Mei 2010 pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi, Slamet Waluyo, kepada ANTARA, di Bekasi, Sabtu.

Kegiatan itu, katanya, dilaksanakan secara serentak di 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan di wilayah Kota Bekasi dengan melibatkan 10 tim yang terdiri dari anggota pencacah lapangan dan ketua masing-masing tim.

Menurut Slamet, petugas itu akan disebar ke 21 titik lokasi keramaian dimana para tunawisma dan gelandangan sering berkumpul. Lokasi itu antara lain, stasiun kereta, terminal bus, pasar, kolong jembatan, stadion Kota Bekasi, taman makam pahlawan, serta di sekitar luar gerbang tol Bekasi Barat.

"Kami sengaja menggelar sensus pada tengah malam, karena diindikasi mereka akan berkumpul di satu titik. Kalau siang biasanya mereka menyebar," kata dia.

Sensus ini, kata dia, dilakukan hanya untuk mengetahui jumlah tunawisma, dan Gelandangan Pengemis (Gepeng) berdasarkan jumlah dan jenis kelamin di wilayah setempat.

Ditambahkan Slamet, sejumlah pertanyaan seperti daerah asal dan lamanya waktu mereka tinggal di kota Bekasi akan sampaikan kepada pihak yang bersangkutan.

"Namun, BPS hanya akan mendata jumlah laki-laki dan perempuannya saja, termasuk orang gila juga," katanya.

Sebelum melakukan sensus, kata dia, petugas akan berkumpul terlebih dahulu di kantor BPS pada pukul 22.00 WIB di Kantor BPS Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan.

Selain petugas cacah, kegiatan sensus serempak ini akan didampingi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan perwakilan dari Dinas Sosial (Dinsos) setempat. (AFR/K004)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010