Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI meluncurkan Guru Belajar seri pendidikan keterampilan hidup (PKH) untuk tenaga pendidik SMP dan SMA sederajat sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan di Tanah Air.

"Kemendikbud menilai program keterampilan hidup yang digagas oleh Unicef ini layak diseminasikan ke daerah lainnya di Indonesia untuk peningkatan mutu pendidikan," kata Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Praptono pada peluncuran Guru Belajar Seri Keterampilan Pendidikan Hidup secara daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kemendikbud : Orang tua punya hak penuh izinkan anaknya sekolah

Pendidikan keterampilan hidup adalah sebuah kurikulum yang berisi topik-topik penting untuk diketahui oleh remaja agar kesehatan dan keamanannya tetap terjaga dalam menjalani masa remaja.

Oleh sebab itu, lanjut dia, Kemendikbud bersama Unicef memberikan pendampingan dan pelatihan kepada guru-guru SMP dan SMA sederajat di Tanah Air melalui Guru Belajar seri PKH.

Baca juga: Kemendikbud : Keleluasaan pembelajaran tatap muka kurangi dampak PJJ

"Kegiatan ini dirancang membekali guru SMP, SMA dan SMK sederajat dengan pendidikan keterampilan hidup dan metodologi dalam memfasilitasi abad ke-21," katanya.

Sebelum ini, Kemendikbud telah berproses pada seri pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19, asesmen kompetensi minimum hingga pendidikan inklusif bagi peserta didik penyandang disabilitas.

Baca juga: Kemendikbud susun buku Bahasa Indonesia laras jurnalistik

"Poinnya, kita ingin mendapatkan gambaran bahwa pendidikan keterampilan hidup yang menjadi kebutuhan dunia pendidikan saat ini, menjadi persiapan untuk anak didik," kata dia.

Dalam pendidikan keterampilan hidup tersebut terdapat 13 poin penting yakni mengatur diri sendiri, kreatifitas, berpikir kritis, menghargai perbedaan, berkomunikasi, berempati, mengambil keputusan, bernegosiasi, bekerja sama, menyelesaikan masalah, berpartisipasi, mengelola stres dan emosi serta ketahanan.

Sementara itu, guru SMPN 2 Manokwari, Elvi mengatakan pendidikan keterampilan hidup baik sekali diterapkan bagi remaja saat kini.

"Ini sangat baik sebagai pendidikan kecakapan. Apalagi, mereka saat ini berada di era milenial yang banyak tantangan namun juga banyak peluang," ujar dia.

Pendidik lainnya dari SMPN 11 Sorong, Marni Marzuki mengatakan penerapan pendidikan keterampilan hidup, guru lebih banyak sebagai fasilitator sedangkan siswa lebih aktif.

Anak-anak yang biasanya diam di kelas menjadi aktif dan bisa mengungkapkan apa yang dalam pikirannya melalui penerapan pendidikan keterampilan hidup.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020