Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Terawang Agus Putranto mengharapkan ajang Indonesia Healthcare Innovation Awards (IHIA) IV 2020 dapat mewujudkan pengembangan industri alat kesehatan (alkes) dalam negeri berbasis riset.

"Melalui IHIA 2020 diharapkan terjalin kolaborasi yang sinergis antara peneliti dan akademisi dengan industri serta pemerintah sehingga dapat mewujudkan pengembangan industri alkes dalam negeri," kata Menkes dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Selain itu, ajang IHIA yang diselenggarakan Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) sebagai Corporate Social Responsibilty (CSR) PT IDS Medical Systems Indonesia (idsMED Indonesia) diharapkan hilirisasi hasil penelitian dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan produk kesehatan dalam negeri yang berdaya saing untuk tercapainya kemandirian alat kesehatan.

Baca juga: Kemenkes: Industri farmasi-alkes Indonesia harus didorong berkembang

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, pandemi COVID-19 dapat menjadi titik tolak bagi inovator-inovator Indonesia untuk membangun industri alat kesehatan dan obat yang selama ini masih banyak bergantung pada impor.

"Saya berharap kolaborasi kegiatan riset dan inovasi yang telah dan akan dilakukan dapat membuat masyarakat kembali optimis dan positif bahwa Indonesia dapat segera melewati masa pandemi ini," ujarnya.

Ketua Umum IndoHCF, Dr dr Supriyantoro, SpP, MARS mengatakan, pandemi COVID-19 memberikan tantangan nyata yang tidak mudah di sektor kesehatan sehingga butuh inovasi teknologi untuk menunjang kualitas pelayanan kesehatan sehingga Indonesia bisa segera keluar dari pandemi.

IHIA IV-2020 diikuti oleh 138 inovator dari seluruh Indonesia memberikan penghargaan dalam lima kategori inovasi yaitu Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Alat Kesehatan, dan Informasi dan Teknologi Bidang Kesehatan.

Baca juga: Pemerintah didesak rancang litbang kemandirian obat

Untuk Kategori SPGDT, peraih Platinum Award ialah Emergency Button Sollution In My Hand, RSUD Dr Iskak Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Sedangkan untuk kategori Program GERMAS, peraih Platinum Award adalah Kampung Germas Boyolali, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Kategori Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yaitu peraih Platinum Award adalah Jak 5 Induksi dari Satpel Dukcapil Kel Kali Anyar Puskesmas Kel Kali Anyar Kota Administrasi Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta.

Kategori Alat Kesehatan pemenang Platinum Awards adalah Mirocle, Inovasi Terapi Stroke Robotik Berbasis Eeg Real-Time dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) Kota Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Serta kategori Information And Communication Technology (ICT) Bidang Kesehatan peraih Platinum Award adalah Lawan COVID-19 Harus Strong oleh Dr Mochamad Abdul Hakam, Sp.Pd Dinas Kesehatan - Kota Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Kemenristek: Kesehatan dan obat masuk prioritas nasional

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020