Jakarta, 19/5 (ANTARA) - Dalam kurun waktu April dan Mei 2010, Pertamina EP telah mencapai peningkatan kinerja yang cukup signifikan di sisi penemuan cadangan baru dan peningkatan produksi migas. Keberhasilan penemuan cadangan dan peningkatan produksi ini merupakan salah satu wujud keberhasilan program percepatan yang dilaksanakan oleh Pertamina EP.

     Di sisi penemuan cadangan baru, Pertamina EP kembali menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di area Pondok Makmur di Bekasi pada April 2010 yang lalu. Hasil uji sumur deliniasi kelima 'PDM-5' yang dibor tepat 1 Januari 2010 berhasil memproduksi minyak 3600 barrel oil per hari (BOPD) dan 5,7 juta kubik gas (MMSCFD) pada bukaan sumur 48/64 inchi, yang merupakan uji produksi pada bukaan sumur terbesar. Keberhasilan ini melengkapi keberhasilan sebelum di area Pondok Makmur yang saat ini telah di lakukan 'put on production/POP' yakni mengambil produksi minyak dari sumur ekplorasi. Percepatan program pemboran di Pondok Makmur berkat dukungan BPMIGAS yang telah menyetujui Work Planning & Budget jauh hari sebelum tahun anggran 2010 berjalan. serta kerja sama erat Pemda Bekasi yang sangat mendukung operasi Pertamina di wilayahnya.

     Direktur Eksplorasi & Pengembangan Syamsu Alam mengatakan bahwa Pondok Makmur merupakan konsep eksplorasi baru Pertamina yakni dihasilkannya minyak dari lapisan paling dasar atau basement. Konsep ini kini terus dikaji dan dikembangkan secara hati-hati dan merupakan salah satu hasil dari upaya agresif Pertamina EP untuk memperoleh cadangan Migas baru yang sekaligus mampu diproduksikan dengan cepat.

     Sementara itu, di sisi produksi, dua field Pertamina EP di Bunyu dan Rantau juga telah mencatatkan peningkatan kinerja yang signifikan. Produksi Minyak Pertamina EP Lapangan Bunyu Kalimantan Timur meningkat empat kali dari rata-rata April 2010 sebesar 1400 barrel oil per hari (BOPD) menjadi 6400 BOPD di awal Mei 2010.

     Sedangkan upaya peningkatan produksi minyak Lapangan Rantau, Aceh Tamiang pada pertengahan Mei yang lalu terbukti dengan keberhasilan produksi menembus angka 3.088 barrel per hari atau 146% di atas target. Angka ini lebih tinggi dari angka produksi field Rantau pada periode Januari - Mei 2010 yang berada pada rata-rata 2.161 barel per hari.

     Direktur Operasi Pertamina EP Bagus Sudaryanto mengatakan bahwa keberhasilan peningkatan produksi ini menambah success story Pertamina EP dalam mengembangkan lapangan minyaknya untuk terus memberikan kontribusi positif dalam pemenuhan target produksi. Sebelumnya Pertamina EP berhasil meningkatkan produksi minyak Lapangan Sanga-sanga Tarakan Kalimantan Timur dari 4300 BOPD di 2008 menjadi rata-rata 5300 BOPD di 2009,serta keberhasilan pengembangan Lapangan Limau Sumatera Selatan dengan produksi rata-rata 6000 BOPD di 2007 meningkat menjadi 12000 BOPD pada 2009. Hasil ini sekaligus menunjukan transformasi yang dilakukan Pertamina EP telah berada di arah yang tepat sehingga mampu mendorong perubahan budaya kerja dan peningkatan profesionalisme pekerja.

     Kinerja Pertamina EP terus mengalami peningkatan yang signifikan. Produksi Minyak Pertamina EP terus mengalami peningkatan sejak 2003 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata (Capital Average Gross Ratio/CAGR) mencapai 3,1 % dari level produksi 95,6 ribu barrel per hari (MBOPD) di 2003 menjadi 102,2 MBOPD
di 2006.

     Produksi ini mengalami pertumbuhan 6,7 % di 2007 menjadi 110,3 MBOPD dan kembali naik sebesar 7,8% di 2008 dengan produksi rata-rata Pertamina EP 2008 mencapai 116,6 MBOPD. Pada tahun 2009, Pertamina EP berhasil meningkatkan realisasi produksi sebesar 9% dengan pencapaian 127,1 ribu barel per hari.

     Untuk produksi gas Pertamina EP juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2006 sebesar 955 MMSCFD meningkat menjadi 980 MMSCFD pada tahun 2007. Peningkatan terus terjadi pada tahun 2008 mencapai 1.003 MMSCFD dan naik menjadi 1.043 pada 2009. Dengan demikian Pertamina EP merupakan produsen minyak dan gas terbesar kedua di Indonesia dan merupakan pemasok terbesar gas untuk kebutuhan domestic karena semua produksi gas Pertamian EP didedikasikan untuk pasokan di dalam negeri.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PHE, Dwi Martono.




Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010