London (ANTARA NEWS) - Supermodel Naomi Campbell terjerat kasus berlian berdarah yang berasal dari Liberia.

Jaksa penuntut kasus kejahatan perang, ingin meminta kesaksian Campbell atas pernyataan bahwa dia menerima berlian berdarah dari seorang diktator Afrika.

Harian Daily Mail melaporkan, penuntut mengatakan ada bukti bahwa Campbell menerima perhiasan dari mantan presiden Liberia, Charles Taylor, yang sedang menghadapi pengadilan atas kejahatan kemanusiaan.

Campbell sejauh ini menolak untuk bekerjasama dalam pemeriksaan. Bahkan, baru-baru ini dia kabur dari wawancara dengan salah satu stasiun televisi Amerika Serikat (AS) ketika ditanya mengenai kasus itu.

Hakim akan memutuskan apakah perintah untuk memberi kesaksian akan dikeluarkan, perintah itu akan memaksa Campbell untuk menjalani pemeriksaan.

"Kesaksian Nona Campbell dibutuhkan karena ada bukti bahwa Nona Campbell diberi berlian oleh tersangka (Taylor) bulan September 1997," kata seorang jaksa penuntut dalam Pengadilan Khusus bagi Sierra Leone.

Taylor dipercaya telah memberi berlian kepada supermodel asal Inggris itu, saat berkunjung ke Afrika Selatan untuk menghadiri acara makan malam yang diadakan oleh Nelson Mandela.

Jaksa penuntut juga ingin meminta kesaksian dari aktris Mia Farrow mengenai kasus itu. Farrow mengatakan Campbell memberi tahu dia mengenai berlian itu.

Taylor sedang menghadapi persidangan di Mahkamah Intenasional yang berkedudukan di Den Haag, Belanda.

Dia menolak 11 tuntutan yang diajukan kepadanya, yaitu, menghasut terjadinya pembunuhan, pemerkosaan, mutilasi, perbudakan seksual dan pengerahan tentara anak-anak selama perang Liberia dengan Sierra Leone. Perang itu menewaskan 250.000 orang.

Jaksa penuntut menuduh Taylor menyediakan senjata dan amunisi untuk pemberontak untuk ditukar dengan berlian selama perang sipil Sierra Leone. Dia menolak tuduhan itu.

Jaksa penuntut mengatakan Taylor mempersenjatai dan mengarahkan pemberontak Front Persatuan Revolusioner (RUF/Revolutionary United Front) untuk memegang kendali tambang berlian negara tetangga, Sierra Leone dan menggoyahkan pemerintah untuk meningkatkan pengaruh selama perang saudara 1991-2002 di negara itu.
(ENY/A024)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010