Jakarta (ANTARA News) - Indonesia telah mendapatkan tawaran hibah dari Amerika Serikat senilai 100 ribu dolar AS dalam kaitan program mengatasi perubahan iklim (climate chnage).

"Ini dari Departement Energi AS, dananya sudah ada, tapi belum kita teken, masih kita lihat kondisionalitasnya," kata Sekretaris Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Ketua Steering Comitte Indonesia Climate Change Trust Fund, Sjahrial Loetan, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, sampai sejauh ini baru Inggris yang telah memberikan komitmennya terhadap Indonesia untuk mengantisiapasi dampak perubahan iklim. Inggris telah menghibahkan sebesar 50 juta poundsterling selama lima tahun.

Sementara itu, ia menambahkan, sampai saat ini negara yang tertarik untuk mendanai program antisipasi perubahan iklim belum memberikan komitmennya. Beberapa negara yang tertarik di antaranya Jepang, Norwegia dan Belanda.

Ia menambahkan, dana perubahan iklim di dunia yang sering disebut hingga 60 miliar dolar AS, hingga kini belum jelas.

Dalam COP ke 15 di Copenhagen, Australia , Perancis, Norwegia, Inggris, dan Amerika Serikat menyatakan komitmen pendanaan untuk mengurangi emisi dan deforestrasi (REDD) plus 3,5 miliar sebagai kompensasi reduksi emisi karbon yang dilakukan oleh negara berkembang.

Sementara itu, ia menambahkan dalam pertemuan Asia Europe Meeting (ASEM) yang akan digelar 26 dan 27 Mei ini di Yogyakarta, pihaknya juga akan mempromosikan Indonesia Climate Change Trust Fund dalam pengelolaan dana-dana antisipasi perubahan iklim.

"Dalam ASEM tersebut Climat Cheng juga menjadi salah satu bahasan, selain itu ada juga kemiskinan dan SUmber Daya Manusia," katanya.

(T.M041/B012/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010