Itu juga yang pengaruhi Pas band tampil habis-habisan?
Richard : Itu mungkin nempelnya ke Yukie kan. Yukie paling tidak terganggu dalam artian vokal. Maksudnya enggak masalah dengan drum. Mau pakai drum yang mana gue tetap nyanyi, mau pakai wireless atau kabel gue tetep nyanyi.

Tapi Yukie kan menerima, melihat suasana. Akhirnya ternyata yang paling meledak Yukie di panggung. Maksudnya dengan kata-kata karena dia pegang mic, kalau gue marah enggak bisa karena main drum. Jadi marahnya gue pukul aja drum kenceng.

Kalau Yukie dengan pegang mic akhirnya dia keluar lah kata-kata kekesalannya. Salah satunya yang paling beken pada saat itu adalah "kita sudah merdeka tapi masih dijajah", "sekali terjajah tetap terjajah", gue inget banget dia bilang itu. Maksudnya itu dalam konteks kita masih dijajah dalam urusan band, ngurus panggung ternyata masih diatur sama orang lain istilahnya.

Suasana sempat rusuh saat Pas band main?
Richard : Bukan rusuh sih. Sebenarnya enggak ada yang rusuh karena kalau buat penonton pada saat itu enggak banyak, enggak full setahu gue karena gue masih bisa jalan-jalan sampai ke mixer di belakang FOH itu kosong dan arealnya kan cukup luas ya.

Sebenarnya yang keselnya itu, gue juga enggak tahu kenapa penonton kayaknya enggak suka aja sama Nugie. Gue enggak ngerti kenapa. Maksudnya kita Pas band sama Nugie itu kan satu label jadi kenal baik. Tapi entah kenapa penonton pada saat itu kurang menerima Nugie. Enggak tahu kenapa gue enggak ngerti ceritanya.

Tapi kalau rusuh, enggak rusuh ya. Malah penontonnya fashionable banget sampai Kim Gordon bassis Sonic Youth muji beberapa penonton "i like your style", ada satu dia nunjuk penonton, dandannya emang keren. Senang sih asik. Cuma kekurangan kita pada saat itu dokumentasi doang.

Enggak sempet dokumentasi?
Richard : Kita bawa handycam waktu itu, ada yang rekam, ada yang nge-shoot tapi enggak beberapa lama handycam dan isi tasnya hilang di bandara. Jadi hilang lah footage itu.

Bengbeng : Hilang waktu main di Medan.

Richard. Pokoknya hilang satu tas handycam. Kan satu tas handycam biasanya ada handycam, baterai dan beberapa kaset yang sudah isi dan baru. Nah hilang semua tuh dokumentasi.

Waktu tampil apa yang paling dikenang?
Yukie : Enggak banyak juga yang dikenang, banyakan lupa malah. Yang pasti senang aja. Backstage yang ramai, kemudian pelajaran berharga, kru pada belajar, kita juga belajar bagaimana mendisplinkan panggung, rundown, dan sebagainya.

Terus kemudian, melihat persiapan. Sampai party-nya repot banget. Itu Richard badannya udah gede gitu enggak bisa pulang sendiri hahaha. Mesti pindahin dia badan segede gitu, badan saya kecil.

Kenangan masa muda kita dulu. Itu menyenangkan, semuanya menyenangkan. Sesudahnya semuanya main-main lagi. Pada hari itu memang semuanya meledak karena memang stressing kerja, stressing jadwal, kemudian bule-bule yang overprotektif kepada band mereka, kepada barang produksi mereka. Jadinya mereka protektif sampai ke sound-sound kita juga ditahan. Untung kita punya orang sound yang agak gila jadi didobrak sound-nya.

Sekarang sih menjadi kenangan yang indah. Memang betul enggak ada dokumentasi dan ternyata Pas band ini udah begitu kodratnya. Setiap kali ada acara besar, di Busan, Korea juga datanya hilang, kameranya hilang, jadi selalu begitu. Jadi memang Pas band ini enggak boleh terkenal oleh Allah. Dijaga oleh Allah supaya niat main musiknya tulus jadi enggak dikasih benar-benar beken gitu. Malah acara spektakuler yang bisa mengantarkan terlalu beken ditahan oleh Allah hahahaha.

Bengbeng : Bener. Takut khilaf semuanya.

Richard : Makanya udah pas aja, cukup.


Baca juga: Genre pop alternatif lebih mudah diterima anak muda

Baca juga: Pendiri Beastie Boys meninggal dunia

Baca juga: Histori Rock Indonesia, saat britpop lebih dikenal indies

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020