Jakarta (ANTARA) - Sutradara sekaligus produser, penulis naskah, aktor Spike Lee menekankan pentingnya riset sebagai elemen penting dalam membuat cerita dalam film.

"Aku punya beberapa ide di benakku, aku melakukan riset, tahu tentang subyek dan aku katakan ini pada muridku berkali-kali. Jadi aku secara intensif melakukan riset dari film-film, majalah, koran dan lainnya, lalu membenamkan diri pada subyek, mulai menulis di catatan," ujar dia dalam program "Mola Living Live" di Mola TV, Jumat (4/12) malam.

Dalam program yang dipandu Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal dan aktor Reza Rahadian itu dia juga mengingatkan, kesuksesan didapat dari kerja keras dan hal ini tak bisa didapatkan dalam semalam.

Baca juga: Spike Lee akan bagi pengalaman hingga bincang sinema di Mola TV

Pria bernama lengkap Shelton Jackson Lee itu mengakui akan banyak hambatan menghadang, namun dia menyarankan terus maju apalagi jika profesi di dunia film salah satunya sebagai sutradara film, Anda cintai.

"Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai dalam semalam. Kalau Anda memilih profesi ini (mungkin) akan ada banyak hambatan, tetapi teruslah berusaha, bekerja," tutur dia.

Di sisi lain, menurut dia, berbeda dengan masa lalu, saat ini teknologi bisa menjadi alat yang membantu para pembuat film. Jadi, tidak ada lagi alasan bagi para sineas masa kini tak membuat film.

"Berbeda dengan generasiku, terutama soal peralatan. Sekarang ini, berkat teknologi orang bisa membuat film dari ponsel dan laptop mereka, jadi tidak ada alasan lagi mengapa tidak bisa membuat film," kata Spike yang bergelar profesor tersebut.

Baca juga: Spike Lee akan sutradarai film musikal soal penemuan Viagra

Dia berpesan, termasuk pada muridnya di NYU Tisch School of the Arts, untuk bisa menemukan suara Anda dan kisahkan cerita Anda.

"Find your voice untuk kisahkan ceritamu," kata Spike yang juga berharap bisa menceritakan kisah yang belum dikisahkan melalui film.

Spike Lee sudah menggeluti dunia perfilman sejak tahun 1983. Selama karirnya, dia elah melahirkan banyak karya sebagai sutradara seperti film "Oldboy", "Malcolm X", "Inside Man", "BlacKkKlansman" dan "Da 5 Bloods".

Belum lama ini, dia berencana menyutradarai film musikal soal penemuan obat gangguan disfungsi ereksi keluaran Pfizer, Viagra.

Film produksi Entertainment One itu diangkat dari sebuah artikel David Kushner di Esquire berjudul "All Rise: The Untold Story of the Guys Who Launched Viagra." Selain sebagai sutradara, dia juga menulis skenarionya bersama Kwame Kwei-Armah.

Baca juga: Spike Lee pakai tuksedo Kobe Bryant

Baca juga: Spike Lee tolak usulan pembukaan kembali bioskop di AS

Baca juga: Spike Lee presiden Cannes pertama berkulit hitam

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020