Jakarta (ANTARA) - Orang-orang bisa kembali berbelanja di mal untuk memenuhi kebutuhan mereka di masa pandemi COVID-19, walau sebagian masih dibayangi ketakutan tertular penyakit akibat virus SARS-CoV-2 itu.

Tetapi, menurut Professor Paul Glasziou di Institute for Evidence-Based Healthcare, Australia, fakta orang-orang sering berpindah-pindah di pusat perbelanjaan menunjukkan risiko mereka tertular COVID-19 akan sulit.

Baca juga: Dokter anak jelaskan cara benar gunakan masker untuk buah hati

Baca juga: Masker wajah tetap jadi tren di 2021


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, orang paling rentan terhadap infeksi jika mereka berada dalam jarak satu meter dari kasus positif setidaknya selama 15 menit.

Sementara di pusat perbelanjaan, menurut Glasziou hal itu tidak mungkin terjadi. Berbeda halnya di restoran dan kafe yang menghadirkan risiko yang lebih tinggi karena orang berada di sana dalam jangka waktu yang lebih lama.

Walau begitu, ahli epidemiologi yang memberikan saran untuk WHO, Mary-Louise McLaws, tetap menyarankan orang-orang mempraktikan jarak sosial di pusat perbelanjaan yang mungkin lebih sulit. Ketimbang 1,5 meter, dua meter lebih aman untuk menghindari terkena COVID-19.

Selain menjaga jarak, mengenakan masker juga tak bisa ditawar lagi. Pakar immunologi di NYU Langone Health di New York City, Purvi Parikh mewajibkan semua orang memakai masker di pusat perbelanjaan.

"Orang-orang seharusnya tidak boleh masuk ke toko jika tak mengenakan masker. Jarak harus diterapkan, dan masker harus diterapkan. Permukaan benda (di toko) perlu dibersihkan. (Staf) harus membersihkan dan menyeka permukaan benda-benda (di lokasi perbelanjaan yang sering disentuh orang) sesering mungkin," kata Parikh seperti dilansir Today.

Baca juga: Satgas beberkan cara kurangi risiko COVID-19 dalam kegiatan keagamaan

Baca juga: LIPI: Disiplin protokol kesehatan saat vaksinasi berlangsung


Direktur Senior Pencegahan Infeksi di The Johns Hopkins Health System, Lisa Lockerd Maragakis mengatakan, selain masker, orang-orang juga perlu mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan cairan pembersih tangan terutama saat berada di dalam gedung yang menjadi tempat orang berkumpul atau bergerak.

Di sisi lain, para ahli kesehatan menyarankan pengelola pusat perbelanjaan menyediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer di pintu masuk, menempelkan panduan jarak sosial di berbagai lokasi dan memberlakukan pemeriksaan suhu wajib bagi karyawan dan pelanggannya.

Bagi orang yang berbelanja, sebaiknya buatlah daftar belanjaan di atas kertas sehingga barang yang diperlukan bisa cepat diketahui tanpa harus berulang kali memegang ponsel. Lisa menyarankan untuk meninggalkan ponsel di dalam dompet atau saku selama berbelanja.

Saat berada di toko, cari tanda atau panah satu arah di lantai yang mengarahkan arus lalu lintas pejalan kaki. Selain itu, hindari berbelanja pada jam-jam ramai dan menghabiskan waktu lama di dalam ruangan untuk menjelajah barang tertentu.

Jika toko yang dikunjungi berukuran lebih kecil dengan kapasitas terbatas, tunggulah dengan sabar dalam antrean sampai tiba giliran dilayani. Saat mengantre, jagalah jarak 1,8 meter dari orang lain dalam antrean.

#satgascovid19

Baca juga: Jalan-jalan di alam bantu Anda tetap waras selama pandemi COVID-19

Baca juga: Satgas COVID-19 dorong masyarakat patuhi 3T untuk percepat kesembuhan

 

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020