Pelatnas renang dipusatkan di GBK, supaya lebih fokus dan tidak terpisah-pisah
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Anindya Novyan Bakrie meninjau pemusatan latihan nasional atau pelatnas renang yang disiapkan untuk berlaga di ajang akbar Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.

Kehadiran Ketum PB PRSI tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para perenang agar giat berlatih di masa pandemi COVID-19 dan juga mengingatkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.

Tim renang pelatnas yang berlatih adalah I Gede Siman Sudartawa, Triady Fauzi, Glen Victor Susanto, Fadlan Prawira, Farrel Armandio Tangkas dan Azzahra Permatahani yang didampingi pelatih Albert Sutanto, Doni Utomo dan Wisnu Wardhana sebagai Manajer Pelatnas.

Baca juga: Pelatnas renang Olimpiade Tokyo fokus latihan fisik

Dalam kesempatan itu, Anindya berdiskusi dengan para perenang dan juga pelatih, sekaligus memastikan atletnya mendapat fasilitas pelatihan yang baik.

"Pertama senang bisa kembali melihat fasilitas akuatik dibuka yang tentunya sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Tadi saya tanyakan dari penginapan dan juga fasilitas kolam renang GBK sangat bagus sekali, karena ini termasuk yang terbaik di Asia Tenggara. Mereka terlihat semangat berlatih," ujar Anindya, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

"Pelatnas renang dipusatkan di GBK, supaya lebih fokus dan tidak terpisah-pisah. Fasilitas yang diberikan negara melalui Kemenpora juga sangat baik," katanya mengimbuhi.

Baca juga: PRSI rencanakan pelatnas di Australia pada 2021

Rencananya pelatnas renang di GBK berlangsung sampai Januari 2021, kemudian akan menjalani uji coba ke luar negeri. Dua pilihan negara yang sedang dijajaki adalah Amerika Serikat dan Australia.

"Rencananya akhir Januari atau awal Februari mereka akan dikirim try-out ke luar negeri beberapa bulan. Semoga mereka dapat pelajaran penting termasuk dari segi fisik dan mental, karena persaingan di luar negeri sangat kompetitif dan bertemu perenang dunia. Ini kita sedang pelajari apakah di Australia atau Amerika Serikat yang dipilih," ujarnya menerangkan.

Saat ini para perenang harus mengejar waktu limit A untuk bisa lolos di Olimpiade Tokyo pada Juli 2021.

Baca juga: Kemenpora kucurkan Rp1,2 miliar untuk pelatnas renang Olimpiade

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020