Pontianak (ANTARA) - Kantor SAR Pontianak menyatakan sebanyak tujuh anak buah kapal (ABK) Kapal Layar Motor Maju Abadi yang tenggelam di Sungai Kapuas atau tepatnya di Muara Jungkat Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat semuanya ditemukan dalam keadaan selamat.

"Semua ABK KLM Maju Abadi berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, Sabtu (5/12) sekitar pukul 22.40 WIB," kata Kepala Kantor SAR Pontianak Yopi Haryadi dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Minggu.

Dia menjelaskan, KLM Maju Abadi tenggelam di sekitar 2 nautical mile (3,6 km) arah selatan Muara Jungkat.

Baca juga: Kapten kapal ditemukan tewas mengapung di Sungai Kahayan Kalteng

"Kapal nahas itu berangkat dari Gresik dengan tujuan Pelabuhan Dwikora Pontianak, saat hendak memasuki Sungai Kapuas tepatnya sekitar 2 NM dari selatan Muara Jungkat kapal itu terkena hantaman ombak dan angin yang cukup kuat sehingga mengakibatkan kapal oleng dan tenggelam," ungkapnya.

"Alhamdulillah untuk ABK KLM Jaya Abadi semua berhasil selamat, ketujuh orang yang berada di kapal berhasil menyelamatkan diri dengan berada di atas rakit," ujarnya.

Baca juga: Satu orang tewas dalam tabrakan dua kapal cepat di Musi Banyuasin

Adapun nama-nama ketujuh korban yang berhasil diselamatkan, yakni nakhoda atas nama Husrin (52), kemudian ABK atas nama M Rian (18), Herman (45), Jaja (32), Chostantin (63), Asriadi (26), dan Karnawi (49).

Dia menambahkan, begitu pihaknya mendapatkan informasi ada KLM tenggelam di Muara Jungkat, pihaknya langsung memberangkatkan tim rescue untuk mengevakuasi keseluruh korban, dan beruntung korban sudah diselamatkan oleh kapal tunda TB Sancai yang berada tidak jauh dari lokasi.

Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi jasad ABK tugboat tenggelam di Sungai Musi

Masih menurut Yopi, karena korban perlu penanganan medis, maka langsung dibawa menuju dermaga KSOP Pontianak.

Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor SAR Pontianak juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati ketika akan menggunakan transportasi air, baik di sungai dan laut, karena saat ini cuaca sedang buruk.

Kepada masyarakat diminta agar melengkapi sarana transportasi airnya dengan alat keselamatan, seperti pelampung dan alat komunikasi lainnya, demikian Yopi Haryadi.

Pewarta: Andilala
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020