Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh Timur meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) meski dalam suasana bencana alam, agar tidak muncul kluster penyebaran COVID-19 baru di tengah warga mengungsi akibat banjir.

"Masyarakat kami harap terus dan tetap jaga protokol kesehatan saat keluar rumah, sehingga wabah COVID-19 tidak terjadi penularan, terutama di tempat-tempat pengungsian," kata Bupati Aceh Timur Hasballah HM Thaib di Idi, Ahad.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, banjir telah merendam 17 kecamatan di daerah setempat, dengan ketinggian air mulai 30-120 centimeter dari lantai rumah.

"Kita imbau masyarakat yang rumahnya mengalami banjir segera mengungsi ke tempat yang lebih aman seperti masjid, meunasah, gedung sekolah, gedung madrasah dan balai desa atau tempat yang lebih tinggi lainnya," katanya.

Baca juga: Banjir rendam 14.566 rumah di Aceh Timur, satu hanyut

Baca juga: Seorang meninggal dunia terseret banjir di Aceh Timur


"Selama di pengungsian, kami harap masyarakat tetap mematuhi Prokes," katanya, mengingatkan.

Ia menambahkan kepatuhan masyarakat tidak sebatas mengenakan masker, tapi tetap menjaga jarak. Kemudian, kepada aparat desa diminta agar menyediakan tempat mencuci tangan.

"Selama ini seluruh gedung sekolah, masjid, dan meunasah sudah memiliki tempat atau wadah air. Silakan diisi air lalu sebagai tempat mencuci tangan," kata Bupati.

Setiap aparatur desa juga telah membagikan masker sebanyak anggota keluar di masing-masing rumah, bahkan untuk anak-anak usia pelajar juga telah memiliki masker yang dibagi pihak sekolah atau madrasah.

"Masyarakat seluruhnya baik selama di tempat pengungsian maupun dalam beraktivitas di luar rumah, kami harap tetap mengenakan masker, sehingga pandemi COVID-19 tidak menyebar dan menular di pengungsian," katanya.*

Baca juga: Korban banjir di Aceh Timur diberikan bantuan untuk masa panik

Baca juga: Empat jembatan rusak akibat banjir di Aceh Timur

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020