Generasi muda dapat menyuarakan langkah dan strategi Indonesia dalam penjabaran NDC
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendorong peran pemuda dalam meningkatkan secara ambisius target Komitmen Kontribusi Nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC) untuk mengekang perubahan iklim.

"Generasi muda dapat menyuarakan langkah dan strategi Indonesia dalam penjabaran NDC untuk tujuan yang lebih ambisius setelah tahun 2020 nanti," kata Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rhuanda Agung Sugardiman dalam acara virtual Indonesia Youth Climate Summit (IYCS) 2020, dipantau dari Jakarta pada Senin.

Baca juga: Wamen LHK ingatkan pemuda tanggung beban berat terkait perubahan iklim

Setelah meratifikasi Perjanjian Paris pada 2016 Indonesia menyatakan komitmennya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca nasional sebesar 29 persen dari business as usual (BAU) dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional sampai 2030.

Target itu dilakukan untuk menekan kenaikan suhu planet di bawah dua derajat Celcius bahkan bisa di bawah 1,5 derajat Celcius.

Baca juga: Dirjen PPI KLHK dorong pemuda jadi agen perubahan terkait iklim

Hal itu penting karena isu perubahan iklim menjadi topik yang banyak dibicarakan akibat munculnya berbagai fenomena di berbagai negara seperti banjir dan kekeringan.

Melihat dampak yang bisa ditimbulkan oleh perubahan iklim, Rhuanda mengatakan penting bagi semua pihak untuk memberikan perhatian terhadap berbagai langkah untuk mencegah perubahan iklim.

Baca juga: Emil Salim ingatkan Indonesia berkepentingan cegah perubahan iklim

Peran pemuda sangat penting dalam pencapaian Perjanjian Paris, untuk menerapkan kebijakan holistik dan integral dalam mempertahankan dan meningkatkan ketahanan nasional yang memerlukan pendekatan antar sektor dan multidisiplin antargenerasi.

"Berkaca dari kejadian tersebut maka mulai saat ini sangat penting bagi kita semua seluruh unsur pemerintah, daerah, masyarakat, termasuk pemuda, untuk dapat memberikan perhatian perubahan iklim. Agar kita bisa dapat secara dini melakukan antisipasi dan adaptasi," kata Rhuanda, menutup rangkaian acara IYCS yang berjalan dalam periode Agustus-Desember 2020.

Baca juga: BMKG ingatkan potensi curah hujan tinggi dampak sejumlah fenomena alam

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020