Jadi di Pemalang ini harus dikembangkan integrasi padi dan lele agar ketahanan pangan kita semakin tangguh
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada Senin melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, guna mendorong pengembangan pertanian integrasi padi-ikan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Dalam kunjungan tersebut Mentan melakukan panen raya padi di Desa Loning, Kecamatan Petarukan sekaligus panen lele Bioflok di Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

"Saat ini di era pandemi Corona, sektor yang meningkat pertumbuhannya hanya pertanian. Tadi saya lihat budi daya lele bagus sekali. Jadi di Pemalang ini harus dikembangkan integrasi padi dan lele agar ketahanan pangan kita semakin tangguh," kata Mentan Syahrul dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca juga: Di desa ini sistem minapadi terbukti tingkatkan panen hingga 11,1 ton

Mentan Syahrul mengatakan dalam upaya mewujudkan kemajuan pertanian dan perikanan yang mandiri, Kementan tidak hanya menyalurkan bantuan fisik atau input produksi dan pendampingan, tetapi juga menyalurkan fasilitas dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang membantu permodalan.

Dalam kesempatan itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menjelaskan Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu sentra produksi beras nasional sehingga produksi, kualitas dan nilai tambah untuk mendongkrak kesejahteraan petani harus terus ditingkatkan.

Data terbaru tahun 2020 ini, luas baku sawah Jawa Tengah mencapai 1,5 juta hektare dan luas panen padi 1,7 juta hektare dengan provitas 5,69 ton per hektare, menghasilkan padi sebesar 9,55 juta ton gabah kering giling atau setara 5,48 juta ton beras.

Baca juga: Bupati Bantul panen padi dan ikan sistem minapadi

Dengan jumlah penduduk 34,7 juta jiwa dan estimasi konsumsi beras 3,87 juta ton, terdapat surplus 1,61 juta ton. Ada pun Kabupaten Pemalang memiliki luas panen padi tahun 2020 mencapai 74.134 hektare dengan provitas 5,51 ton per hektare. Dengan demikian, diperoleh produksi 408.096 gabah kering giling atau setara 234.125 ton beras.

"Dengan proyeksi jumlah penduduknya 1,3 juta jiwa dan estimasi konsumsi beras 145.368 ton beras, maka surplus 88.757 ton," kata Suwandi.

Dalam meningkatkan produksi Kementan menyalurkan bantuan secara gratis yakni berupa bibit unggul, pupuk berkualitas, mekanisasi pertanian modern yang mempercepat olah tanah, tanam dan panen, bantuan asuransi pertanian dan pendampingan yang masif serta fasilitas permodalan melalui KUR.

Baca juga: Petani milenial dongkrak nilai ekspor pertanian Jawa Tengah

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020