Cibinong, Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat telah rampung melakukan pendataan penerima vaksin COVID-19 di wilayahnya setelah Vaksin Sinovac dari Beijing, Republik Rakyat Tiongkok tiba di Indonesia.

"Persiapan sudah kami lakukan, sosialisasi sudah kita lakukan, pendataan 'by name by address' juga sudah kita lakukan, tinggal pendistribusiannya saja," kata Bupati Bogor Ade Yasin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (7/12).

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu mengaku telah siap mendistribusikan vaksin dari pemerintah pusat itu kepada masyarakat setempat.

Baca juga: Jelang Pilkades di Bogor, Bupati minta edukasi masif soal prokes

Ia menyebutkan bahwa Kabupaten Bogor, Jawa Barat mendapat jatah vaksin COVID-19 terbanyak dari daerah lainnya di tingkat kabupaten atau kota, yakni 1,2 juta vaksin.

"Di Kabupaten Bogor lah paling banyak (dapat vaksin), kita kan paling banyak jumlah penduduknya. Tahun ini jumlah penduduk Kabupaten Bogor mencapai 6 juta jiwa," kata Ade Yasin.

Menurut Ade Yasin, jatah vaksin COVID-19 di masing-masing daerah, yaitu 20 persen dari jumlah penduduk, sehingga diperkirakan jatah vaksin untuk Kabupaten Bogor sebanyak 1,2 juta vaksin.

Ia mengatakan selain karena jumlah penduduknya terbanyak, Kabupaten Bogor menjadi prioritas pemberian vaksin karena termasuk wilayah yang menjadi perhatian dalam penanganan COVID-19, yakni Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek).

Menurutnya, ada beberapa kategori masyarakat yang menjadi prioritas pemberian vaksin tersebut, salah satunya yaitu tenaga kesehatan.

Baca juga: Bogor dikepung bencana angin kencang, longsor, hingga pohon tumbang

Baca juga: Selesai cuti COVID-19, Bupati Bogor langsung datangi RSUD


Ade Yasin menyebutkan meski sudah diinstruksikan Pemprov Jabar melakukan pendataan terhadap penerima vaksin, Pemkab Bogor belum mendapatkan jadwal pelaksanaan hingga tempat kegiatannya. "Sementara kita baru diminta untuk mendata," terang Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020