Jakarta (ANTARA) - Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Senin sepakat untuk memangkas kuota atlet yang tampil di Olimpiade 2024 Paris.

Dilansir laman olympic.org, Kuota yang ditetapkan untuk Paris 2024 akan berkurang menjadi 10.500 atlet atau 592 lebih sedikit dibandingkan Tokyo 2020 dengan 11.092 atlet. Angka tersebut sudah termasuk dengan jumlah atlet pada empat cabang olahraga yang akan debut di Paris, yakni surfing, sport climbing, skateboarding dan breakdancing.

Pengurangan kuota di 28 cabang olahraga itu dinilai sudah proporsional karena hanya difokuskan pada cabang yang sangat mungkin dipangkas, namun tetap mempertahankan nilai universal Olimpiade.

Baca juga: Breakdancing akan dipertandingkan di Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Menpora targetkan pencak silat masuk ekshibisi Olimpiade 2024 Paris


Pengurangan kuota tertinggi terjadi pada angkat besi. Cabang olahraga itu hanya akan mempertandingkan lima kelas putra dan putri, dengan kuota masing-masing 120 atlet.

Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan Tokyo dengan 196 atlet atau 260 atlet di Rio 2016. Penentuan kelas-kelas mana saja yang bakal dipertandingkan selanjutnya akan ditetapkan oleh Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) pada kuartal keempat 2021.

Keputusan pengurangan kuota pada angkat besi ditetapkan oleh Dewan Eksekutif IOC karena pertimbangan dan keprihatinan mereka dengan tata kelola IWF yang buruk serta sejarah kasus doping yang mengakar kuat di organisasi tersebut. IOC akan terus meninjau kelanjutan nasib angkat besi di Olimpiade 2024 Paris.

Baca juga: IOC tunjuk Paris sebagai tuan rumah Olimpiade 2024

Pemangkasan kuota terbanyak kedua terjadi pada tinju. Di sisi lain, olahraga ini juga untuk pertama kalinya akan mulai mengedepankan kesetaraan gender dalam hal partisipasi atlet.

Tinju hanya akan menampilkan tujuh pertandingan di kelas putra dan enam kelas putri. Penentuan kelas akan diselesaikan oleh Dewan Eksekutif IOC pada kuartal keempat 2021.

Dewan Eksekutif IOC mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan situasi saat ini terkait Asosiasi Tinju Internasional (AIBA) yang telah ditangguhkan oleh IOC.

Meski begitu, IOC berkomitmen untuk tetap melindungi para atlet tinju sehingga cabang tersebut bagaimanapun harus dipertandingkan di Olimpiade 2024 Paris.

Baca juga: Macron dukung pencalonan Paris jadi tuan rumah Olimpiade 2024

 

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020