Pemerintah menyambut baik rencana investasi yang akan dilakukan Toyota, dengan harapan dapat membuka lapangan kerja dan juga meningkatkan keahlian angkatan kerja Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mendukung rencana pengembangan dan produksi kendaraan listrik Toyota hingga tahun 2025 di Indonesia karena sejalan dengan upaya mengurangi emisi karbon.

"Pemerintah menyambut baik rencana investasi yang akan dilakukan Toyota, dengan harapan dapat membuka lapangan kerja dan juga meningkatkan keahlian angkatan kerja Indonesia," kata Menko Airlangga saat mengadakan pertemuan virtual dengan manajemen Toyota di Jakarta, Selasa.

Pemerintah, lanjut Menko Airlangga, merekomendasikan hilirisasi produk nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik untuk pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL–BB) nasional.

Menko Airlangga menginginkan hasil produk kendaraan listrik berbasis baterai tidak hanya untuk pasar domestik, namun juga untuk ekspor, salah satunya ke Australia dan negara lainnya.

Baca juga: Siap-siap, Toyota mulai jual mobil listrik baterai di Indonesia

Pemerintah akan memberi dukungan yang diperlukan oleh Toyota dalam rangka pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai dalam bentuk regulasi, insentif fiskal, dan nonfiskal.

Menko Airlangga menyebutkan rencananya produsen asal Jepang itu membuat proyek kendaraan listrik Smart Mobility bekerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Nusa Dua, Bali.

Dia menjelaskan alasan Bali dipilih sebagai lokasi proyek karena sejalan dengan Pemprov Bali yang telah mengeluarkan Pergub Nomor 45 tahun 2019 tentang energi bersih dan kendaraan listrik.

Baca juga: Kemenperin dorong investasi pengembangan baterai kendaraan listrik

Sementara itu dalam keterangan tertulis Kemenko Perekonomian menyebutkan bahwa Toyota menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Asia Region CEO Toyota Motor Corporation (TMC) Yoichi Miyazaki mengatakan pihaknya menyiapkan dana investasi hingga 2 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan.

Toyota juga memperkirakan konsumsi bahan bakar akan mengalami penurunan hingga 126 juta liter pada tahun 2025.

Baca juga: Panasonic dan Toyota akan memproduksi baterai lithium-ion

"Teknologi kendaraan Toyota juga sudah siap untuk mendukung penerapan B30 di Indonesia," kata Yoichi dalam keterangan tertulis Kemenko Perekonomian.

Dalam rencana pengembangan bisnis, Toyota mempersiapkan Indonesia menjadi hub ekspor bagi produk Toyota, tidak hanya untuk kawasan ASEAN namun juga negara tujuan lainnya.

Manajemen Toyota juga menyambut baik Omnibus Law UU Cipta Kerja yang diharapkan dapat memperbaiki iklim investasi dan perluasan lapangan pekerjaan di Indonesia.

Baca juga: Penjualan mobil hibrid naik, Toyota: Kendaraan listrik makin diminati

 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020