Mojokerto (ANTARA News) - Ratusan umat Buddha mengikuti peringatan Waisak 2554 di Vihara Majapahit di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Ketua Vihara Majapahit, Bikkhu Vijjananda Pasadiko Thera, Jumat, mengatakan umat Buddha yang ikut memperingati perayaan Waisak ini berasal dari beberapa daerah di luar Mojokerto, Seperti Jombang, Kediri dan juga beberapa kota di Jatim lainnya.

"Sebenarnya jumlah umat Buddha yang ada di Vihara Majapahit ini berjumlah ribuan, tapi sebagian dari umat Buddha itu ingin memperingati perayaan Waisak di Borobudur," katanya.

Ia menjelaskan tema perayaan Waisak tahun ini adalah "Kesadaran Penuh Waisak Menyadarkan kembali pada Nilai-nilai Spiritual dan Nasionalisme."

"Setiap tahun di bulan Waisak pada kalender Buddha di seluruh penjuru dunia merayakan tiga peringatan istimewa yaitu kelahiran Buddha, penyempurnaan Buddha, dan juga wafatnya Buddha," katanya.

Ia mengatakan tiga peristiwa agung yang terjadi pada bulan Waisak tersebut merupakan rangkaian kehidupan yang penuh dengan totalitas dedikasi karya besar bagi kemanusiaan peradaban alam semesta.

"Dalam tataran yang sederhana, keistimewaan kebangkitan nurani spiritual Sidharta yang kemudian disebut Buddha pada dasarnya merupakan suatu realisasi dengan mengikuti kata hati yang sama dengan manusia lainnya," katanya.

Ia menambahkan ada beberapa prosesi yang dilakukan dalam rangka memperingati perayaan Waisak.

"Prosesi tersebut dimulai dengan memandikan Buddha, melakukan ceramah dan juga pemberian berkah kepada umat Buddha yang hadir," katanya.

Di Vihara tersebut juga terdapat patung Buddha tidur yang diyakini sebagai patung Buddha terbesar ketiga di dunia dengan warna keemasan, panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter.

Tepat di bagian bawah patung "Sleeping Buddha" itu juga terdapat relief dan ornamen yang mengisahkan perjalanan hidup hingga akhir hayat Sidharta Gautama.
(E011/K004)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010