Palangka Raya (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan rilis pada Rabu, menyampaikan terjadi penambahan kasus konfirmasi positif baru sebanyak 229 orang.

"Kasus konfirmasi bertambah sebanyak 229 orang, sehingga dari semula 6.975 orang menjadi 7.204 orang," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng Sugianto Sabran, melalui Kepala Bagian Kehumasan Satgas Agus Siswadi saat dihubungi di Palangka Raya.

Penambahan itu di Kotawaringin Timur sembilan orang, Gunung Mas empat orang, Barito Utara satu orang, Palangka Raya 11 orang, Kotawaringin Barat 16 orang, Seruyan 58 orang, Pulang Pisau 22 orang, Kapuas 54 orang, Barito Timur 35 orang, serta Murung Raya 19 orang.

"Perkembangan data COVID-19 yang kami himpun akumulasinya pada hari ini hingga pukul 15.00 WIB," katanya.

Selanjutnya pasien sembuh, ada penambahan sebanyak 60 orang, yaitu di Katingan satu orang, Kotim empat orang, Gumas enam orang, Barsel satu orang, Kobar 11 orang, Kapuas 11 orang, Palangka Raya 10 orang dan Bartim 16 orang.

Meninggal, ada penambahan empat orang, berasal dari Kobar, Pulpis, Bartim dan Mura, sehingga dari semula 211 orang menjadi 215 orang, serta membuat tingkat kematiannya atau 'case fatality rate' (CFR) menjadi tiga persen.

Kumulatif COVID-19 Kalteng kini telah menembus angka 7.000 kasus, atau tepatnya menjadi sebanyak 7.204 kasus, terdiri dari 1.871 dalam perawatan, 5.118 sembuh dan 215 meninggal.

"Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalimantan Tengah selalu mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai sebaran virus tersebut," tegasnya.

Prokes dimaksud, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan agar pandemi COVID-19 segera berakhir.

Baca juga: Satgas COVID-19 Palangka Raya tak temukan pelanggaran prokes di TPS

Baca juga: Potensi penularan COVID-19 di Kotim paling tinggi se-Kalteng

Baca juga: Pemprov Kalteng minta warga waspadai hoaks seputar vaksin COVID-19

 

Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020