Jakarta (ANTARA) - Manajer Atalanta Gian Piero Gasperini menganggap kelolosan timnya ke babak 16 besar Liga Champions lebih luar biasa dibandingkan torehan musim lalu, pasalnya mereka harus melewati grup ketat yang dihuni Liverpool dan Ajax.

Atalanta memastikan langkah ke 16 besar, mendampingi juara grup Liverpool, berkat kemenangan 1-0 atas Ajax dalam lawatan ke Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Belanda, untuk laga pemungkas Grup D pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).

"Mencapai babak 16 besar lagi merupakan pencapaian yang luar biasa. Musim ini bahkan lebih dari tahun lalu, karena Liverpool dan Ajax adalah dua tim besar," ujar Gasperini selepas pertandingan dikutip dari laman resmi UEFA.

Atalanta tiba di Johan Cruijff Arena dengan keunggulan satu poin atas Ajax, yang artinya mereka hanya butuh hasil imbang untuk memastikan tempat di 16 besar.

Baca juga: Atalanta pecundangi 10 pemain Ajax demi dampingi Liverpool ke 16 besar

Sebuah gol di pengujung laga yang dicetak Luis Muriel sukses membuat Atalanta melewati hadangan Ajax, tim yang notabene lebih punya tradisi juara di kasta tertinggi Eropa sekaligus satu dari sedikit klub pemiliki emblem kebanggaan Badge of Honour.

Menurut Gasperini, kemenangan ini tidak terlepas dari kedisiplinan anak-anak asuhnya dalam menjaga garis pertahanan. Strategi bertahan dengan menempatkan lima pemain sukses meredam serangan-serangan Ajax.

Mereka lebih banyak menunggu hingga pemain Ajax melakukan kesalahan. Gol yang dicetak Muriel pun tak terlepas dari kesalahan Ajax dan kecerdikan gelandang Atalanta saat mengintersep bola.

"Kami melakukannya dengan sangat baik malam ini, bertahan dengan ahli melawan tim penyerang. Secara defensif kami melakukannya dengan sangat baik. Kemudian kami mencoba yang terbaik saat istirahat, dan mendapatkan gol itu di menit-menit akhir," kata dia.

Baca juga: Liverpool diimbangi Midjylland dalam laga sarat keputusan VAR

Strategi jitu Atalanta ini diakui gelandang Ajax Davy Klaanssen. Ia mengatakan kemenangan Atalanta adalah hasil kedisiplinan para pemain bertahan dalam meredam setiap gempuran kawan-kawannya.

Di samping itu, kehilangan satu pemain menjadi titik balik Ajax yang semakin sulit menembus lini pertahanan Atalanta. Keunggulan jumlah pemain ini bisa dimanfaatkan tim tamu untuk mengantongi kemenangan.

"Biasanya mereka adalah tim yang menekan, tetapi Anda lihat hari ini bahwa mereka datang bermain disiplin dan bermain dengan serangan balik. Kemudian kami bermain dengan sepuluh orang dan tetap harus menekan. Tapi kemudian mereka mendapat peluang," kata dia.

Baca juga: PSG puncaki klasemen akhir Grup H seusai hajar Basaksehir 5-1
Baca juga: Ronald Koeman terselamatkan konflik internal manajemen Barcelona

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020