Jakarta (ANTARA) - Para ibu hamil harus merawat kulit karena mereka umumnya mengalami masalah pada organ tubuh terluas itu akibat perubahan hormon seperti jerawat, flek hitam hingga masalah kulit yang sudah ada sebelum hamil seperti eczema yang bisa kambuh atau malah lebih parah dan bisa berlanjut setelah melahirkan.

"Selama hamil kenali masalah kulit, lakukan perawatan kulit tepat dan teratur, hindari stres karena bisa menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan reaktif (menyebabkan radang internal sehingga kulit lebih mudah alergi, iritasi)," kata dokter spesialis kulit, Nana Novia Jayadi dalam virtual media gathering "NIVEA #SentuhanIbu 2020", Kamis.

Baca juga: Waktu terbaik berikan sentuhan pada bayi dilakukan sejak ibu hamil

Dia mengatakan, secara umum yang perlu dilakukan antara lain membersihkan wajah dan mandi secara teratur dua kali sehari menggunakan sabun lembut dan tidak banyak menghasilkan busa.

Setelah mengeringkan kulit, gunakanlah pelembap, diikuti mengaplikasikan tabir surya dengan SPF 30 atau 50 karena ada pigmentasi (saat hamil) dan kondisinya bisa lebih parah dengan paparan sinar UV,

Terakhir, lakukan exfoliation atau pengelupasan kulit 1-2 minggu sekali untuk mengangkat sel kulit mati tanpa membuat kulit trauma.

Khusus untuk pemilihan produk perawatan kulit, Nana menyarankan para ibu hamil dan menyusui menghindari produk dengan kandungan Isotretinoin dan Tretinoin yakni turunan vitamin A yang bisa digunakan dalam pengobatan jerawat, Benzoil peroxide yang juga digunakan dalam pengobatan jerawat.

"Sebenarnya kandungan dalam skincare itu sangat kecil yang bisa diserap dalam sirkulasi sehingga mencapai janin. Namun, ada beberapa kandungan yang memang menurut penelitian kadarnya cukup tinggi dan bisa diserap sampai ke dalam sirkulasi, di antaranya dalam pengobatan jerawat Isotretinoin dan Tretinoin serta Benzoil peroxide," tutur Nana.

Baca juga: Jaga "mood" selama hamil dengan rajin olahraga

Kandungan lainnya yakni paraben atau pengawet dalam produk kosmetik untuk mencegah pembentukan bakteri atau jamur serta Hydroquinone yang terdapat pada produk pencerah wajah atau pemutih kulit dan penghilang bekas luka.

Perawatan puting payudara dan bayi
Nana mengatakan, seorang ibu perlu melakukan perawatan pada puting payudaranya agar tidak lecet dan menjaga kelancaran pemberian ASI.

Tahapan perawatan yang bisa dilakukan mulai dari membersihkan puting dengan lembut tanpa sabun atau sampo hingga bersih. Sebaiknya jangan mengoleskan alkohol atau parfum pada puting karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit.

Setelahnya, oleskan pelembap terutama sesudah mandi dan menyusui. Kemudian, pastikan bagian yang masuk ke dalam mulut bayi tidak hanya puting tetapi juga seluruh areola atau daerah gelap di sekitar puting.

Saat bayi selesai menyusu, jangan melepaskan puting secara paksa dan tunggu sampai bayi tidak menghisap lagi untuk menghindari lecet pada puting payudara.

Khusus pada bayi, ingatlah kulit mereka berbeda dari kulit dewasa yakni lebih sensitif dan mudah dipengaruhi berbagai faktor, sehingga hindarilah penggunaan produk dengan kandungan pewarna, pengawet atau pengharum yang terlalu menyengat agar tidak menimbulkan alergi atau iritasi.

"Penggunaan minyak-minyak seperti minyak kayu putih, minyak tawon, minyak telon kalau bisa jangan terlalu sering, tetapi seperlunya saja karena kandungan oil ini bila diberikan terlalu sering bisa menyebabkan iritasi pada kulit bayi," tutur Nana.

Nana menyarankan orang tua membersihkan seluruh kulit dan rambut bayi menggunakan bahan yang aman atau dirancang khusus untuk mereka sehingga tidak menyebabkan alergi, kemerahan dan pH seimbang.

Setelah mandi, sekitar 3-4 menit kemudian, oleskan pelembap pada kulit bayi.

Baca juga: Tips hamil bebas stretch marks

Baca juga: Perawatan kulit yang harus dihindari saat hamil

Baca juga: Lima buah terbaik untuk dikonsumsi ibu hamil

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020