Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan masyarakat di wilayah Brebes dan sekitarnya patut mewaspadai aktivitas Sesar Brebes.

"Melihat aktivitasnya, Sesar Brebes merupakan sumber gempa yang patut diwaspadai, karena aktivitas gempa dengan kekuatan di bawah 5,0 jika kedalamannya sangat dangkal dapat menimbulkan kerusakan," kata Daryono di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, jika mencermati aktivitas kegempaan di zona Sesar Brebes tampak bahwa sesar ini masih sangat aktif, yang tampak dari seismisitas dan catatan sejarah kegempaannya.

Jalur Sesar Brebes di peta terletak di sebelah barat daya Kota Brebes yang struktur sesarnya memanjang sekitar 22 kilometer ke arah barat-timur, memiliki magnitudo tertarget 6,5. Sesar ini merupakan bagian dari Baribis-Kendeng Fold Thrust Zone.

Baca juga: BNPB sarankan Sumbar rutinkan mitigasi tsunami

Baca juga: BNPB catat sembilan rumah rusak akibat gempa Brebes


Dia menjelaskan, pada 13 Juli 2013 wilayah Brebes dan Kuningan pernah diguncang gempa berkekuatan 4,7 yang dipicu oleh Sesar Brebes. Guncangan dirasakan di Brebes dalam skala intensitas III MMI, Sedangkan di Kecamatan Cibingbing dan Kecamatan Bantarkawung intensitasnya mencapai mencapai IV MMI.

Dampak gempa saat itu tercatat ada 36 jiwa atau sembilan kepala keluarga yang terdampak gempa, dua rumah rusak berat di Dukuh Sindangsari dan Kastori, sedangkan tujuh rumah rusak ringan di Dukuh Pasir Salem.

Pusat gempa saat itu berada di perbatasan antara Kecamatan Cibingbing Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dan Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Selain itu, katalog gempa Jawa juga mencatat bahwa wilayah Kabupaten Brebes dan Kuningan pernah terjadi gempa akibat aktivitas sesar aktif pada 21 Oktober 1931, 16 Juni 1971, dan 4 Februari 1992 yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.

Kejadian gempa terbaru tercatat pada Jumat (11/12) pukul 05.51.55 WIB yang mengguncang wilayah Brebes, Kuningan, Cirebon dan sekitarnya. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki kekuatan 4,2. Episenter terletak pada koordinat 7,07 LS dan 108,87 BT tepatnya di darat pada jarak 28 km arah barat daya Brebes, Jawa Tengah, pada kedalaman 5 kilometer.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas Sesar Brebes.

Dampak gempa berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) dan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Brebes, Kuningan, dan Cirebon dengan Skala Intensitas II-III MMI dimana guncangan dirasakan seakan akan ada truk berlalu. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan bangunan yang ditimbulkan oleh gempa tersebut.*

Baca juga: BMKG catat gempa magnitudo 5,1 timur laut Bitung-Sulut

Baca juga: Rentetan gempa sesar aktif Sumatera selama Desember fenomena wajar

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020