Akar tanaman vetiver memiliki kekuatan yang setara dengan 1/6 dari kekuatan kawat baja
Banda Aceh (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menerapkan konsep ekologi berupa penguatan tanggul dengan tanaman vetiver atau akar wangi di kawasan sungai Aceh, pascabanjir akibat curah hujan tinggi melanda sejumlah kabupaten/kota di  "Tanah Rencong" itu.

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan konsep itu dalam rangka mendukung pemulihan kembali infrastruktur bersama Kementerian PUPR, terutama perbaikan tanggul dan bantaran sungai yang rusak dengan konsep ekologi dan konservasi lingkungan.

"Selain membangun kembali atau memulihkan kembali infrastruktur terutama tanggul-tanggul, nanti akan sandingkan dengan tanaman vetiver atau akar wangi,” katanya dalam keterangan yang di Banda Aceh, Jumat.

Dia menjelaskan akar tanaman vetiver memiliki kekuatan yang setara dengan 1/6 dari kekuatan kawat baja. Akar vetiver tersebut juga dapat tumbuh mencapai lebih dari lima meter ke dalam tanah dan dapat memperkuat tanggul beton.

“Ini akan membantu memperkuat tanggul-tanggul yang selama belasan tahun ini mengalami kerusakan,” katanya.

Untuk konsep jangka panjang, pihaknya juga mengajak seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk mempertahankan ekosistem yang ada di hulu, khususnya di Kabupaten Bener Meriah.

Dia meminta agar ke depan tidak ada alih fungsi lahan untuk kepentingan segelintir individu maupun kelompok. "Tidak boleh ada alih fungsi lahan. Kita kembalikan fungsi konservasinya," katanya.

Selain itu, ia juga mengingatkan dalam upaya pelestarian ekosistem di bagian hulu tersebut juga agar memperhatikan aspek ekonomisnya. Artinya, selain memberikan manfaat secara ekologis tetapi juga harus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Oleh sebab itu, pihaknya akan memberikan rekomendasi beberapa jenis tanaman yang dapat memberikan dua manfaat tersebut, seperti pohon alpukat, petai, sukun dan jenis tanaman lainnya.

"Tetapi juga masyarakat tentu harus mandapatkan nilai ekonomis dari kegiatan yang kita lakukan,” katanya.

"Punya nilai ekonomis tetapi fungsi ekologisnya tidak boleh hilang. Oleh karena itu beberapa jenis tanaman nanti akan dipilih," demikian Doni Monardo.

Baca juga: BPBA: Lima warga Aceh Utara meninggal dunia akibat banjir

Baca juga: BNPB: Pengungsi banjir mesti dipisahkan guna cegah COVID-19

Baca juga: Vetiver hanya dapat menahan longsor dalam jangka pendek

Baca juga: Menteri PUPR instruksikan pemanfaatan tanaman vetiver di infrastruktur

Baca juga: 2.066 jiwa masih mengungsi akibat banjir di Aceh Timur

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020