Kekhawatiran muncul atas pembatasan lebih lanjut pada pergerakan orang karena meningkatnya kasus virus corona
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo berakhir beragam pada perdagangan Jumat, karena investor memilih untuk membeli saat saham harga-harga sudah turun, sementara yang lain memilih menjual saham mereka didorong kekhawatiran atas lonjakan kasus COVID-19 baru-baru ini di Jepang dan juga di luar negeri.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 103,72 poin atau 0,39 persen, dari penutupan Kamis (10/12/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 26.652,52 poin. Sehari sebelumnya, indeks Nikkei merosot 61,70 poin atau 0,23 persen menjadi 26.756,24 poin.

Baca juga: Saham Hong Kong balik menguat dengan indeks HSI terangkat 0,36 persen

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo bertambah 5,80 poin atau 0,33 persen, menjadi ditutup pada 1.782,01 poin. Indeks Topix berakhir 3,21 poin atau 0,18 persen lebih rendah menjadi 1.776,21 poin pada Kamis (10/12/2020).

Beberapa ahli strategi pasar menyimpulkan bahwa jika jumlah kasus COVID-19 terus meningkat, maka pemerintah dapat mempertimbangkan untuk membatasi lebih lanjut beberapa aktivitas bisnis, serta memberlakukan kembali pembatasan pergerakan orang dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

"Kekhawatiran muncul atas pembatasan lebih lanjut pada pergerakan orang karena meningkatnya kasus virus corona," Maki Sawada, ahli strategi departemen investasi di Nomura Securities Co., mengatakan, dikutip dari Xinhua.

Analis juga mengatakan suasana pasar diredam oleh kekhawatiran Inggris dan Uni Eropa akan gagal mencapai kesepakatan perdagangan sebelum tenggat waktu Brexit pada Minggu (13/12/2020), diperparah oleh kekhawatiran stimulus AS mungkin tidak membuahkan hasil dalam waktu dekat yang mengaburkan prospek untuk ekonomi terbesar di dunia.

Pada penutupan perdagangan, saham-saham transportasi laut, dan pulp dan kertas memimpin penurunan yang signifikan, sementara saham-saham transportasi udara dan peralatan transportasi merupakan peraih keuntungan paling banyak.

Baca juga: IHSG akhir pekan menguat di tengah aksi jual asing
Baca juga: Saham Korsel "rebound" dengan indeks KOSPI bangkit 0,86 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020