London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat (11/12/2020), menghentikan keuntungan delapan hari berturut-turut, dengan acuani Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London jatuh 0,80 persen atau 53,01 poin, menjadi menetap di 6.546,75 poin.

Indeks FTSE 100 bertambah 0,54 persen atau 35,47 poin menjadi 6.599,76 poin pada Kamis (10/12/2020), setelah terkerek 0,08 persen atau 5,47 poin menjadi 6.564,29 poin pada Rabu (9/12/2020), setelah bertambah 0,05 persen atau 3,43 poin menjadi 6.558,82 poin pada Selasa (8/12/2020).

Baca juga: Saham Inggris terus menguat, indeks FTSE 100 bertambah 0,54 persen

Indeks acuan juga menguat selama lima hari sebelumnya, masing-masing naik 0,08 persen, 0,92 persen, 0,42 persen, 1,23 persen dan 1,89 persen.

Rolls-Royce Holdings, perusahaan teknik multinasional Inggris yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, berkinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan sahamnya menukik 7,87 persen.

Diikuti oleh saham grup perusahaan jasa keuangan dan perbankan Inggris NatWest yang anjlok 6,67 persen, serta lembaga keuangan utama Inggris​​​​​​​ Lloyds Banking Group terpangkas 4,49 persen.

Baca juga: Saham Jerman jatuh lagi, Indeks DAX 30 berakhir anjlok 1,36 persen

Spirax-Sarco Engineering, kelompok perusahaan teknik industri multinasional Inggris, melonjak 2,13 persen, menjadi pencetak keuntungan teratas (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan rumah mode mewah Inggris Burberry Group yang terangkat 1,88 persen, serta perusahaan distribusi dan alih daya multinasional Inggris Bunzl menguat 1,74 persen.

Baca juga: Saham Prancis balik merugi, Indeks CAC 40 terpangkas 0,76 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020