Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Hilmar Farid mengatakan buku Indonesia Bergerak 1900-1942 yang diluncurkan LKBN ANTARA berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sejarah sosial.

"Di dalam foto itu banyak informasi yang bisa kita peroleh," katanya saat diskusi daring peluncuran buku Indonesia Bergerak 1900-1940 yang dipantau di Jakarta, Minggu.

Baca juga: ANTARA luncurkan buku Indonesia Bergerak 1900-1942

Buku hasil kurasi Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) tersebut memberikan berbagai informasi masa lalu yang terekam oleh kamera. Bahkan, generasi muda saat kini bisa menyaksikan pakaian, potongan rambut, raut wajah, pose dan semua hal yang ada dalam kehidupan sehari-hari di masa lalu.

"Oleh karena itu, buku ini merupakan bahan yang sangat berguna bagi sejarah sosial," kata dia.

Ia mengatakan sejarah sering kali dianggap sebagai urutan peristiwa, baik kelahiran tokoh, misalnya Boedi Oetomo, lahirnya sumpah pemuda, kemerdekaan dan sebagainya.

Masyarakat, ujar dia, terkadang lupa bahwa dalam proses itu ada gerak masyarakat yang kompleks dan hal itu ruangnya berasal dari sejarah sosial. Oleh karena itu, foto memberikan banyak pemahaman mengenai konteks sejarah masa lalu.

Baca juga: Moeldoko buka pameran foto LKBN ANTARA "Indonesia Bergerak 1900-1942"

Baca juga: ANTARA pamerkan foto tahun 1900-1942 refleksikan Indonesia Bergerak

Pada halaman 79 terdapat foto Agus Salim mengenakan topi boater yang khas pada periode tersebut . Padahal, selama ini umumnya masyarakat hanya mengetahui tokoh asal Sumatera Barat itu menggunakan peci, kain sarung dan jenggotnya yang khas.

"Inilah kerja dari fotografi yang melengkapi pengetahuan kita tentang banyak hal," ujar dia.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020