Harusnya rupiah bisa menguat mengikuti arus
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup melemah tipis.

Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.095 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.080 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan rupiah semestinya dapat menguat hari ini seiring sentimen yang cenderung positif dari global dan domestik.

"Harusnya rupiah bisa menguat mengikuti arus. Nilai tukar emerging markets terlihat menguat. Indeks saham Indonesia pun sedang menguat," ujar Ariston.

Dari eksternal, sentimen positif datang dari dari persetujuan penggunaan darurat vaksin Pfizer oleh BPOM AS, Food and Drug Administration (FDA).

Baca juga: Rupiah berpotensi menguat seiring persetujuan vaksin di AS

Persetujuan penggunaan vaksin tersebut menyusul persetujuan yang sudah diberikan oleh Inggris, Kanada dan Bahrain. Penggunaan vaksin diyakini bisa mempercepat pemulihan ekonomi global.

Meski ditutup melemah, lanjut Ariston, rupiah masih berpotensi untuk kembali menguat.

"Rupiah masih terlihat berkonsolidasi dekat level support. Belum terlihat tren pelemahan baru. Jadi peluang untuk penguatan di kemudian hari masih terbuka," kata Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.103 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.095 per dolar AS hingga Rp14.120 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.158 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.102 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah 23 poin
Baca juga: Rupiah akhir pekan menguat seiring optimisme membaiknya ekonomi

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020