Serang, Banten (ANTARA) - “The Earth Orchestra” pada 4 Desember 2020 mengeluarkan lagu berjudul “Together is Beautiful” (Bersama itu Indah) yang mencatat sejarah dengan menyatukan 197 musisi dari 197 negara, termasuk Indonesia yang diwakili Ayesha Chairannisa Ichsan dengan permainan biolanya yang mumpuni.

Siaran pers musisi Ayesha yang diterima di Serang Banten, Senin, menyebutkan, keikutsertaannya pada "The Earth Orchestra" merupakan sebuah kehormatan serta memotivasi alumnus Universitas Oxford Inggis itu untuk makin menyenangi musik.

Disebutkan pula, “Orkestra Bumi” itu mulai digagas musisi Inggris Jude Dexter Smith dan Emma Newman pada 2018, dan Project Directors dari proyek orkestra itu berambisi melibatkan satu musisi dari setiap negara, dengan tujuan menunjukkan bahwa musik dapat “menyatukan” dunia.

Baca juga: Sara Fajira nyanyikan "Lathi" dalam versi orkestra

Baca juga: Konser era COVID-19, orkestra Paris tampil di auditorium kosong


Ayesha juga menjelaskan bahwa George Fenton, komposer musik peraih penghargaan British Academy Film Awards (BAFTA) 2020 mengawasi dan membuat komposisi untuk proyek The Earth Orchestra itu.

Sebagai tindaklanjutnya, sebanyak 57 musisi bertemu di London pada Mei 2019 untuk memulai rekaman proyek tersebut.

Sebagian musisi merekam bagian mereka secara daring dan sebuah dokumenter dibuat untuk menceritakan perjalanan mereka dari awal proyek sampai akhir.

Mengutip George Fenton, Ayesha mengatakan, Earth Orchestra adalah orkestra paling besar dan paling penting dalam sejarah. Kesediaan musisi yang beragam dan berbakat untuk berpartisipasi mengungkapkan sesuatu yang sederhana dan dalam, yakni bahwa musik dapat menyatukan dunia tanpa hambatan bahasa dan budaya.

Ayesha sendiri adalah puteri Indonesia kelahiran Jakarta 18 Juni 1992. Puteri dari pakar reksadana dan keuangan syariah Dr. Intan Syah Ichsan itu menamatkan pendidikan dasar di SD Ar-Rahman Setiabudi Jakarta Selatan. Lanjut ke SMP Al-Azhar Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Kemudian ia melanjutkan sekolah menengah atas di Inggris karena mengikuti ayahnya yang mengambil Program S3 Ekonomi Politik Islam di Universitas Exeter di barat daya Inggris.

Ayesaha meraih gelar MSc dalam Modern Japanese Studies dari Universitas Oxford Inggris (2014-2015), BA (Hons) Politics with proficiency in Japanese dari Universitas Exeter Inggris (2010-2013), dan International Baccalaureate dari Exeter College Inggris (2008-2010).

Semenjak kanak-kanak Ayesha menyenangi musik serta mendapatkan sertifikat dari sekolah musik Trinity Guildhall di Inggris untuk biola dan piano serta pernah menjadi penanggungjawab the University of Exeter Indonesian Society’s performance in the Southeast Asian Ball, termasuk mengaransemen musik untuk orkestra angklungnya di tahun 2013.

Baca juga: Kelompok orkestra remaja Indonesia siap unjuk gigi di Wina

Baca juga: "Malam Tchaikovsky" disuguhkan Jakarta Concert Orchestra

Baca juga: Orkestra Melbourne berkolaborasi dengan Didik Nini Thowok

 

Pewarta: Lukman Hakim/Sambas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020