Lebak (ANTARA) - Pondok pesantren Al Falah di Desa Sukadaya Kabupaten Lebak, Banten, memperketat protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.

"Santri di sini sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka sejak April 2020," kata Ketua Pimpinan Ponpes Al Falah Desa Sukadaya Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak KH Shohibudin di Lebak, Selasa.

Meski pelaksanaan KBM tatap muka sejak April 2020, namun hingga kini belum ditemukan santri maupun guru teridentifikasi positif COVID-19.

Proses pembelajaran di pesantren itu menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Lebak tembus 526 orang

Baca juga: Protokol kesehatan wajib ditaati untuk kendalikan COVID-19


Selain itu juga mereka tidak boleh berkerumun karena berpotensi terjadi penularan SARS-CoV-2.

Bahkan, proses KBM tatap muka setiap kelas hanya sebanyak 10 siswa dengan sistem bergiliran untuk hari ini perempuan dan besoknya laki-laki.

Begitu juga pengunjung yang hendak masuk ke pesantren terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan suhu tubuh juga dilengkapi hasil tes cepat yang non reaktif COVID-19.

Mereka juga wajib memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun.

"Kami memperketat protokol kesehatan dan 3M untuk memutus mata rantai Corona itu," katanya menjelaskan.

Pesantren Al Falah yang dipadukan dengan pendidikan madrasah tsanawiyah (Mts) setara SMP dan madarasah aliyah (MA) setara SMA guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

Parameter pendidikan itu sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan suatu negara, namun sebaliknya jika pendidikan itu buruk maka negara tidak akan mengalami kemajuan.

Berangkat dari itu, kata dia, pihaknya tahun 2010 membuka lembaga pendidikan MTs dan MA untuk mempersiapkan generasi yang berakhlak dengan SDM unggul.

Sebab, jika pendidikan masyarakat baik tentu dapat memberantas kebodohan dan kemiskinan, sehingga akhirnya bermuara pada kesejahteraan mereka.

Para santri di sini, selain belajar ilmu fiqih, tafsir, nahwu, sharaf, Alquran, kajian kitab kuning, tafsir Quran dan hadits.

Selain itu juga mereka belajar pengetahuan umum, seperti Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Biologi, IPS, IPA dan lainya.

Saat ini, jumlah santri Al Falah tercatat sebanyak 180 orang, bahkan di antaranya terdapat dari Kalimantan dan Jawa Tengah dengan tenaga pengajar 30 orang dan sebagian besar telah menyandang sarjana pendidikan.

"Kami memadukan pendidikan agama dan umum untuk melahirkan santri berakhlak karimah juga unggul," katanya menjelaskan.

Sementara itu, sejumlah santri mengaku tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan guna melindungi diri sendiri juga orang lain dari penularan COVID-19.

"Kami setiap hari selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan juga meminum vitamin agar sehat dan tidak tertular COVID-19," kata Ahmad, seorang santri di Pesantren Al Falah Cikulur Kabupaten Lebak.*

Baca juga: Dinkes Lebak ajak warga taati protokol kesehatan kendalikan COVID-19

Baca juga: Dokter: Protokol kesehatan wajib diterapkan meski vaksin sudah datang

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020