Para pebalap F1 berlutut mengenakan kaus anti rasisme jelang start Grand Prix Austria, Red Bull Ring, Spielberg, Styria, Austria. (5/7/2020) (Pool via Reuters/ Joe Klamar)


Komitmen memerangi rasisme

Berita olahraga tahun 2020 tak melulu soal dampak pandemi.

Protes yang terjadi di Amerika Serikat menyusul kematian George Floyd, pria kulit hitam yang meninggal karena kebrutalan polisi Minneapolis pada Mei, kemudian diikuti insiden penembakan warga kulit hitam lainnya, Jacob Blake di Kenosha, Wisconsin, menjadi pemicu gerakan global yang menyatukan tak hanya masyarakat pada umumnya, tetapi juga atlet di seluruh dunia.

"We Race as One" menjadi pesan kesetaraan yang disampaikan F1 tahun ini.

Hamilton, satu-satunya pebalap berkulit hitam di F1 dan yang paling vokal menyuarakan kesetaraan, bersama rekan-rekan pebalap berpose mengenakan kaus bertuliskan pesan "akhiri rasisme" di setiap jelang balapan tahun ini.

Tim juara dunia Mercedes bahkan mengganti livery khas berwarna perak mereka menjadi hitam sebagai komitmen mempromosikan keberagaman.

Baca juga: Atlet-atlet dunia turut perjuangkan kesetaraan di arena olahraga


Rekor baru

Berbagai rekor pecah tahun ini ketika Hamilton melewati capaian 91 kemenangan Michael Schumacher dan mengakhiri musim ini dengan kemenangan ke-95 selama karirnya dan menyamai tujuh titel sang pebalap legendarai dari Jerman.

Hamilton pun, yang menang 11 balapan tahun ini, kini menjadi pebalap tersukses sepanjang masa.

Pebalap berusia 35 tahun itu mengakhiri musim ini dengan raihan poin yang bahkan tidak bisa disamai oleh gabungan poin dua pebalap Red Bull, yang finis peringkat dua konstruktor, dan unggul 124 poin dari rekan satu timnya, Valtteri Bottas.

Mercedes, yang merebut dua titel untuk ketujuh kalinya secara beruntun memenangi 13 balapan tahun ini dan melewatkan hanya dua pole position.

Di akhir tahun, Sirkuit Silverstone mengabadikan nama Hamilton sebagai nama jalur pit sirkuit kebanggaan Inggris itu.

Baca juga: Tujuh titel, keberagaman dan masa depan Formula 1 di mata Hamilton

Selanjutnya penantang dan pecundang

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020