Di Bontang, remaja masjid menyiapkan mainan untuk anak, sementara bapak dan ibunya bisa khusyuk beribadah
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama memprogramkan masjid ramah anak semakin banyak, sehingga semakin mendekatkan tempat ibadah umat Islam tersebut bagi generasi muda sejak dini.

"Masjid ramah anak ini sebagai jawaban dari beberapa pengurus masjid yang kadang justru mengusir anak-anak di masjid karena dianggap membuat keributan," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim saat berdiskusi dengan insan media di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sebaiknya masjid mengelola dengan baik anak-anak sehingga mereka kenal dan dekat dengan tempat ibadah sejak dini bukan justru dilarang datang ke masjid.

Baca juga: DMI dorong masjid jadi "play station" anak

Agus mengatakan terdapat tren anak muda semakin jauh dari tempat ibadah sehingga mulai saat ini anak-anak sejak dini harus didekatkan dengan ekosistem masjid dengan berbagai cara.

Ia mengaku paham dengan pengelola masjid yang melarang anak usia dini berada di tempat ibadah lantaran dalam beberapa kasus anak-anak memicu kegaduhan karena bermain. Padahal hal seperti itu bisa diatasi dengan adanya fasilitas bagi anak agar gemar ke masjid tanpa membuat gaduh.

Baca juga: Wagub-ICMI bahas program masjid ramah anak

Untuk itu, Agus mengatakan Kemenag telah memprogramkan sejumlah masjid agar ramah anak, bahkan bagi balita. Dia mencontohkan takmir di Bontang, Kalimantan Timur, bisa mendesain masjidnya agar ramah anak dengan terdapat fasilitas bermain anak, perpustakaan dan sarana edukatif lainnya.

"Di Bontang, remaja masjid menyiapkan mainan untuk anak, sementara bapak dan ibunya bisa khusyuk beribadah," kata dia.

Baca juga: Pemkot Kediri minta masjid jadi tempat nyaman anak-anak belajar

Di beberapa masjid, kata dia, juga sudah ramah anak seperti memiliki jaringan internet wifi sehingga dapat diakses umum. Hal itu membuat anak semakin dekat dengan masjid sembari belajar virtual dan melakukan kegiatan yang lain.

"Anak-anak belajar virtual dengan internet, ketika waktu shalat tiba semua shalat berjamaah. Ini baik untuk pendalaman akidah," katanya.

Agus mengatakan pada tahun 2020 sudah ada 10 masjid ramah anak. Ke depan agar jumlahnya semakin bertambah.

"Bapak ibu khusyuk, anaknya bisa melihat orang tua beribadah. Jangan kalah seperti restoran cepat saji atau mini market yang memiliki kereta-keretaan, kuda-kudaan yang membuat anak-anak jadi ingin masuk dan datang lagi bermain. Kita ingin masjid ke depan seperti itu," kata dia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020