Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mengharapkan para pelaku social entrepreneur atau wirausaha sosial menjadi lokomotif yang menggerakkan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah yang lebih baik.

"Teman-teman harus bisa menjadi lokomotif pemerintah daerah jangan menunggu pemerintah daerah menarik teman-teman masuk ke dalam, karena mungkin akan lambat," kata Novrizal dalam diskusi virtual tentang penanganan sampah yang diadakan Waste4Change dipantau dari Jakarta, Kamis.

Baca juga: KLHK dorong wirausaha sosial perbesar peran perkuat ekonomi sirkular

Baca juga: KLHK beri Anugerah Proper 2020 perusahaan taat aturan lingkungan


Menurut Novrizal, dengan wirausaha sosial masuk menjadi agen penggerak, maka ekonomi sirkular terutama pengelolaan sampah akan semakin meningkatkan kesadaran publik terkait pengelolaan sampah yang lebih baik.

Hal itu penting karena pemerintah tidak dapat bergerak sendiri untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sampah di Indonesia.

"Masih ada 514 kabupaten/kota di Indonesia membutuhkan dukungan teman-teman dan pemerintah pusat akan memberikan fasilitas dan dukungan terhadap hal itu," kata Novrizal.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyinggung telah terbitnya Peraturan Menteri LHK Nomor P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah Oleh Produsen, yang mendorong produsen mengurangi sampah dengan capaian target tiga puluh persen pada 2029.

Pelaku usaha yang diwajibkan menjalankan aturan tersebut adalah yang berada di sektor manufaktur, jasa makanan dan minuman serta ritel. Para pelaku industri tersebut diharuskan membuat perencanaan pengurangan sampah yang dapat terimplementasikan pada 2023.

Terkait hal itu, dia mendorong agar pelaku wirausaha sosial menjadi tulang punggung dari jaringan suplai industri daur ulang Indonesia, yang saat ini 80 persen dikuasai oleh sektor informal seperti pemulung.

Kenyataan tersebut memprihatinkan karena kebanyakan pekerja sektor informal masuk dalam kategori marjinal yang bekerja dengan peralatan seadanya. Karena itu dia mendorong agar wirausaha sosial juga memperbaiki nasib mereka.

Baca juga: KLHK dorong peran pemuda terkait perubahan iklim yang lebih ambisius

Baca juga: Pemerintah-swasta ajak masyarakat selamatkan lingkungan dari sampah


Dengan semakin besarnya peran wirausaha sosial akan memperkuat optimalisasi ekosistem ekonomi sirkular di Indonesia.

"Sehingga, kita bisa memastikan bahwa memang ekosistem dari sirkular ekonomi kita itu modern, bukan tradisional dan konservatif seperti sekarang ini," ujar Novrizal.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020