Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan isu sumber daya air merupakan isu yang sangat penting terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Air merupakan isu yang penting. Sumber air terus menipis karena pertumbuhan populasi dan urbanisasi, permintaan standar hidup yang terus meningkat, persaingan penggunaan air, konversi lahan dan pencemaran lingkungan. Beberapa permasalahan ini diperparah oleh pandemi COVID-19 yang belum selesai,” ujar Menteri Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menteri PUPR mengatakan, ketersediaan air Indonesia di atas kertas tampak baik, tetapi bila dilihat lebih detail secara kewilayahan tidak merata.

Contohnya Pulau Jawa, ketersediaan airnya tampak cukup bila melihat luasan pulaunya. Namun Pulau Jawa menanggung beban lebih dari setengah penduduk Indonesia.

Baca juga: Waskita garap dua proyek sumber daya air di Banten

Di samping pemerataan air, terdapat isu penurunan kualitas air akibat limbah domestik dan industri. Keduanya merupakan masalah yang sangat serius.

Menteri Basuki menambahkan, ke depan pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di Indonesia akan menerapkan Smart Water Management (SWM) untuk kota-kota metropolitan.

Penerapan Smart Water Management ini meliputi pertama penerapan pengelolaan air perkotaan terpadu. Kedua, penyediaan air baku menggunakan bendungan sebagai sumber air permukaan.

Baca juga: MK tolak uji materi UU SDA

Ketiga, penggunaan struktur yang termasuk dalam kriteria LID (Low Impact Development) seperti konsep SWMM (Stormwater Management Model) agar air hujan dapat disimpan sebagai air tanah.

Keempat, Integrasi pengelolaan banjir dengan penyediaan air baku dengan memanfaatkan kolam retensi dan danau. Kelima, mengaplikasikan Smart Nexus System untuk pemantauan dan distribusi air.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020