menyerahkan bibit vaksin kepada Bio Farma di triwulan satu tahun depan
Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro memastikan mempercepat uji klinis Vaksin Merah Putih agar akhir 2021 bisa mulai diproduksi secara massal untuk masyarakat.

"Kami sudah komunikasi dengan Bio Farma sudah komunikasi dengan BPOM kita akan melakukan upaya percepatan untuk uji klinis, tetap dengan memperhatikan semua protokol yang dibutuhkan," kata Bambang PS Brodjonegoro dalam acara roadshow laboratorium mobile BSL-2 varian bus di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat.

Menurut Bambang, pihaknya telah mengeluarkan surat keputusan menteri untuk melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu institusi yang mengembangkan vaksin merah putih dengan menggunakan platform protein rekombinan.

"Kebetulan UGM menggunakan protein rekombinan," kata dia.

Ia mengatakan ada tiga pengembangan bibit vaksin yang progresnya paling cepat yakni yang masing-masing dikembangkan oleh Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, serta Lembaga Eijkman.

"Nah perkiraannya ketiganya punya potensi menyerahkan bibit vaksin kepada Bio Farma di triwulan satu tahun depan," kata dia.

Baca juga: Bus Mobile lab BSL-2 dukung percepatan penanganan 3T COVID-19

Baca juga: Bus Lab Mobile BSL 2 kunjungi sejumlah daerah perkuat deteksi COVID-19

Baca juga: Menristek: Indonesia tidak ingin jadi lahan uji klinis vaksin COVID-19

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020