pemerintah menawarkan investasi di lahan seluas 386,72 hektare di Danau Toba yang dipegang Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan sejumlah peluang investasi di destinasi pariwisata super prioritas Danau Toba, Sumatera Utara, dalam gelaran Indonesia-China Tourism and Investment Forum, Jumat.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan menjelaskan Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia yang terbentuk dari mega erupsi ratusan ribu tahun lalu dan kini jadi satu dari lima destinasi pariwisata prioritas yang tengah dikembangkan pemerintah.

"Ada peluang investasi di sini," katanya.

Baca juga: Luhut: China terus berinvestasi di kawasan Danau Toba

Nurul Ichwan menjelaskan pemerintah menawarkan investasi di lahan seluas 386,72 hektare di Danau Toba yang dipegang Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).

"Lahannya sudah dimiliki BPODT sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan investasi Anda. Anda bisa bekerja sama dengan BPODT atau bisa juga membeli atau menyewanya dari BPODT dan Anda bisa menjalankan bisnis sesuai keinginan di Toba," katanya.

Ia menjelaskan sejumlah investasi yang bisa digarap para investor antara lain hotel bintang empat dan lima di tepi bukit Danau Toba, glamcamp (kemah mewah), fasilitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), area komersial hingga hiburan dalam dan luar ruang.

Baca juga: Kementerian PUPR mulai konstruksi Jembatan Aek Tano Ponggol Danau Toba

Skema investasi yang ditawarkan yakni 30+15 tahun Joint Operation dengan perjanjian Bulit Operate Transfer (bangun-guna-serah) bersama BPODT.

BKPM sendiri memiliki sejumlah program untuk mendukung program pengembangan pariwisata Indonesia antara lain menyiapkan dokumen proyek investasi yang siap ditawarkan, menggelar market sounding atau forum investasi untuk mengundang investor potensial serta memantau dan menindaklanjuti investasi tersebut.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020