menyertakan sejumlah foto dan rontgen dari kondisi seekor kucing yang terluka akibat tembakan senapan angin
Jakarta (ANTARA) - Komunitas pecinta hewan, Animal Defender, membuat laporan ke polisi terkait prilaku penganiayaan terhadap sejumlah kucing yang dilakukan oknum warga di Pulogadung, Jakarta Timur.

"Peristiwanya terjadi pada Kamis (3/12). Seekor kucing kampung bernama Unyil dianiaya menggunakan senapan angin," kata Ketua Animal Defender, Doni Herdarutona, di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Animal Defender selamatkan dan antar hewan ke pemilik baru

Doni bersama sejumlah rekan dari Indonesia Sayang Kucing Domestik dan bagian hukum Animal Defender mendatangi petugas Kriminal Umum Mapolrestro Jakarta Timur untuk membuat laporan kepolisian, Jumat siang.

Dalam laporan itu Doni menyertakan sejumlah foto dan rontgen dari kondisi seekor kucing yang terluka akibat tembakan senapan angin.

Baca juga: Karangan bunga hiasi PN Jakpus menjelang vonis kasus penyiksaan hewan

"Ada tiga proyektil yang bersarang di tubuh kucing. Ini bisa tiga kali tembakan. Kalau diruntut ada di kaki kiri, lalu susulan peluru kedua di bagian rahang," katanya.
Ketua Animal Defender Doni Herdarutona memperlihatkan hasil visum berupa peluru mimis yang bersarang di tubuh seekor kucing di Mapolrestro Jakarta Timur, Jumat (18/13/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)

Dalam laporan polisi bernomor 2172/K/XII/2020/RESTRO JAKTIM, tercantum inisial dari terlapor adalah S, warga Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.

S dilaporkan ke polisi atas tindakan menembak seekor kucing dari atas rumahnya di Gang Daksinapati RT08 RW14, Kelurahan Rawamangun.

"Pelaku mengerti untuk melumpuhkan dulu, baru melakukan tembakan berikutnya. Kucing ini berhasil ditangkap pada 11 Desember 2020 lalu diobservasi, kita rontgen lalu ditemukan mimis peluru senapan angin di kaki kiri dan rahang tembus," katanya.

Baca juga: Lagi, petugas Damkar evakuasi anjing di perumahan yang kebanjiran

Ketua Indonesia Sayang Kucing Domestik, Sani Kurniawan mengatakan ada sedikitnya enam ekor kucing yang ditemukan mati di sekitar lokasi kejadian.

"Terlapor ini seperti 'haters' kucing. Yang jadi pertimbangan kita tidak boleh pakai senjata pada tempat yang tidak diperkenankan. Dia tembak di lingkungan perumahan, kalau ada orang bisa bahaya. Sudah enam kucing mati di sana. S ini biasanya menembak saat siang dan sore hari," katanya.
Bagian Hukum Animal Defender Eva Dewi Nurjanah memperlihatkan foto dari seekor kucing yang terluka akibat terkena peluru mimis, Jumat (17/12/2020). (ANTARA/Andi Firdaus).

Animal Defender menilai terlapor telah melanggar Pasal 302 KUHP tentang penganiayaan hewan dengan ancaman sambilan bulan penjara.

"Selain itu ada juga Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 4 tentang penggunaan senapan angin di tempat-tempat tertentu," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020