Manado (ANTARA) - Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya menangani musibah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak akhir Februari 2020 lalu.

"Hal ini merupakan tugas kita bersama dan memerlukan kerja keras seluruh elemen bangsa terutama dengan disiplin menerapkan gerakan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," kata Muhadjir saat memberikan sambutan pada Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020 di Manado, Sabtu.

Karenanya, ia mengajak seluruh elemen bangsa mematuhi protokol kesehatan dan bila tak ada keperluan mendesak lebih baik tetap di rumah.

Baca juga: Mensos: Kekuatan solidaritas sosial tentukan Indonesia hadapi COVID-19

"Berikan semangat bila ada rekan atau keluarga kita yang terpapar COVID-19 agar segera pulih, jangan malah dihujat," ungkap dia.

Muhadjir memandang tema HKSN tahun 2020 ini yakni 'Kesetiakawanan Sosial Melawan COVID-19' sangat cocok dengan kondisi saat ini.

Meski peringatan puncak dilakukan di tengah pandemi, namun imbuh Muhadjir, tidak menyurutkan niat mengaplikasikan nilai-nilai kesetiakawanan sosial di dalam kehidupan sehari-hari sesuai kemampuan dan profesi masing-masing.

"Melalui momentum HKSN tahun 2020 ini, saya berharap masyarakat lebih peduli dan berbudaya untuk menghadapi permasalahan bangsa. Bukan hanya COVID-19 saja tapi juga permasalahan lainnya. Karena penanganan COVID-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tapi juga semua elemen bangsa," ujarnya.

Baca juga: Plt Mensos: Bansos Jabodetabek 2021 berupa BST

Seluruh elemen bangsa, ajak Menteri, menumbuhkan sikap kesetiakawanan sosial, membawa semangat saling berbagi yang dilandasi gotong-royong, kerelaan, kesetiaan, kebersamaan, toleransi, dan kesetaraan untuk meningkatkan harkat, martabat, dan kesejahteraan masyarakat.

Usai menghadiri peringatan puncak HKSN 2020, Mensos menyambangi Balai Disabilitas Netra Tumou Tou di Kota Manado.

Dalam kunjungannya, Mensos memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada alumni penerima manfaat dan LKS dengan total bantuan Rp317,175 juta.

Bantuan diberikan di antaranya berupa alat aksesibilitas untuk eks PM Balai "Tumou Tou" Manado dan alat keterampilan bagi PDSN senilai Rp20 juta untuk 20 orang PDSN di LKS Putra Mandiri Gorontalo dan PSBN Bartemeus Manado.

Kemudian Balai "Wasana Bahagia" di Ternate sebesar Rp20 juta untuk 20 Orang dengan HIV (ODHIV) di LKS Batamang Plus Manado dan LKS Utat Totabuan Kota Kotamobagu.

Loka "Meohai" di Kendari juga mendapat bantuan berupa alat bantu dengar (ABD) sebesar Rp30,175 juta untuk satu LKS Yayasan GMIM DS AZR Wenas SLB Damai Tomohon.

Selain itu Kemensos juga memberikan Loka "Minaula" Kendari berupa alat bantu aksesibilitas bagi 25 PM sebesar Rp50 juta untuk LKS Lanjut Usia Pusaka dan LKS Ina II Manado.

Kemudian, Balai "Nipotowe" di Palu berupa bantuan kewirausahaan berbasis keluarga sebesar Rp120 juta untuk 60 orang binaan LKS YPKE Manado dan 40 orang LKS Putra Mandiri.*

Baca juga: Muhadjir minta program Atensi diperkuat
 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020