diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan
Banjarnegara (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mendirikan dua posko tanggap darurat di dua lokasi tanah longsor yang ada di Kecamatan Wanayasa dan Kecamatan Pagentan untuk  memberikan pelayanan bagi masyarakat terdampak bencana.

"Kami mendirikan dua posko, yang pertama adalah posko untuk area Desa Bantar dan Suwidak, Kecamatan Wanayasa dan yang kedua adalah posko untuk area Desa Kalitlaga dan Gumingsir, Kecamatan Pagentan," kata Humas PMI Banjarnegara M. Alwan Rifai di Banjarnegara, Minggu.

Dia mengatakan dua posko tersebut didirikan hingga berakhirnya masa tanggap darurat bencana longsor dan tanah bergerak di desa-desa tersebut.

"Dengan keberadaan posko tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan dan memudahkan penyaluran bantuan untuk warga terdampak bencana longsor dan pergerakan tanah," katanya.

Baca juga: BPBD: 25 orang masih mengungsi akibat longsor di Suwidak

Dia mengatakan hingga saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BPBD Banjarnegara dan juga membuka pelayanan dapur umum bagi pengungsi dan relawan.

"Kami juga melakukan pendataan terkait kesehatan warga, rumah terancam longsor dan pergerakan tanah serta pergerakan pengungsi," katanya.

Dia juga mengatakan selain membuka dapur umum, pihaknya juga terus mengintensifkan distribusi bantuan bagi warga terdampak.

PMI Banjarnegara, kata dia, juga telah mulai menerapkan kartu distribusi bagi para pengungsi dan korban terdampak pergerakan tanah di desa-desa tersebut.

Baca juga: PMI Banjarnegara salurkan bantuan untuk warga terdampak longsor

Sementara itu Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Alam PMI Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo menambahkan kartu pengungsi tersebut berfungsi sebagai ceklis dan memperkuat data tentang keluarga, jumlah KK dan apa saja yang telah diterima selama di pengungsian.

"Setelah disesuaikan dengan hasil pendataan mengenai kebutuhan lanjutan, untuk selanjutnya mempermudah proses distribusi bantuan," katanya.

Dia mengatakan penerapan program kartu pengungsi ini diharapkan dapat mempermudah pemantauan terkait dengan pergerakan pengungsi atau warga terdampak bencana.

Sementara itu, menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara tercatat ada sebanyak 33 bencana tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah setempat pada Kamis (3/12).

Lokasi longsor tersebar di 13 kecamatan yakni Kecamatan Bawang, Klampok, Pagedongan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, Susukan.

Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengingatkan  berdasarkan prakiraan cuaca diketahui bahwa ada peningkatan potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga hingga beberapa hari ke depan.

Baca juga: 300 lebih warga Banjarnegara-Jateng mengungsi akibat longsor

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020