Untuk mengantisipasi bahaya listrik bagi masyarakat yang berada disekitar instalasi dan jaringan listrik, kami memadamkan listrik di sejumlah kawasan yang terendam banjir dan longsor
Tanjungpinang (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara memadamkan listrik di kawasan longsor dan banjir di Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.

"Untuk mengantisipasi bahaya listrik bagi masyarakat yang berada disekitar instalasi dan jaringan listrik, kami memadamkan listrik di sejumlah kawasan yang terendam banjir dan longsor," kata Manajer Pelaksana Pelayanan Pelanggan Tanjungpinang, Suharno, di Tanjungpinang, Senin.

Ia mengatakan, sebanyak lima gardu listrik terpaksa dipadamkan akibat banjir, dan tiga gardu listrik terkena longsor yang berada di Kelurahan Tarempa dan Desa Pesisir Timur, Kecamatan Siantan.

"Kondisi ini menyebabkan sekitar 700 pelanggan mengalami padam listrik. Pemadaman listrik ini hanya sementara hingga kondisi listrik benar-benar siap dan aman untuk dinyalakan," katanya.

Suharno mengatakan tim PLN terus memonitor perkembangan di Kecamatan Siantan. PLN juga berupaya untuk melayani pelanggan dengan cara melakukan pemulihan aliran secara bertahap apabila hujan dan banjir sudah mulai reda.

“Hingga pukul 20.04 WIB tadi malam kondisi masih hujan dan air masih tergenang, namun beberapa lokasi yang sudah mulai reda dan surut kondisi listriknya sudah menyala secara bertahap. Khusus bagi jaringan yang rusak petugas PLN akan bekerja siang malam untuk melakukan perbaikan," katanya.

Ia mengimbau masyarakat yang kawasan tempat tinggalnyamasih tergenang air agar melakukan langkah-langkah berupa memadamkan aliran listrik di bangunan atau rumah dengan cara menekan tombol ke arah "off" pada Meter Circuit Breaker (MCB). Kemudian pemilik rumah juga harus mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak

"Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi dan aman," katanya.

Ia mengingatkan pelanggan untuk menghubungi nomor pusat pelayanan PLN 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile. Warga juga dapat mendatangi Kantor PLN terdekat untuk meminta bantuan pemadaman listrik.

"Kepada masyarakat yang wilayahnya mulai tergenang air, diimbau untuk segera mematikan listriknya dan melakukan langkah-langkah pengamanan yang disampaikan PLN melalui mimbauan PLN," kata Suharno.

Apabila banjir telah surut, ia memastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering. PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk dipergunakan menyalurkan energi listrik.

“Ketika banjir sudah surut, sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir”.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau para pelanggan yang tinggal di kawasan yang sudah dipadamkan listrik agar berhati-hati dalam menggunakan genset. Menurutnya bisa jadi masyarakat sangat ingin menyalakan listrik, karena listrik PLN belum aman untuk dinyalakan.

"Warga menggunakan genset karena merasa rumahnya sudah aman dari banjir. Padahal instalasi listriknya masih belum aman, ini juga harus diperhatikan, karena berpotensi tersengat aliran listrik," demikian Suharno.


Baca juga: Anambas diterjang banjir bandang dan tanah longsor

Baca juga: Tiga karyawan lokal migas di Anambas positif COVID-19

Baca juga: Kabupaten Kepulauan Anambas-Kepri catat kasus pertama COVID-19

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020