Jakarta (ANTARA) - Pada Senin (21/12), Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan bahwa jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia bertambah 6.848 dan 64 kabupaten/kota tergolong sebagai daerah dengan risiko tinggi penularan COVID-19.

Selain itu ada warta mengenai rencana pemerintah menyempurnakan sistem jaminan sosial, perayaan Natal, dan revisi buku pelajaran Agama Hindu yang bisa disimak kembali dalam rangkuman berita berikut.

Kasus COVID-19 di Indonesia bertambah 6.848

Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per Senin pukul 12.00 WIB menunjukkan adanya penambahan 6.848 kasus infeksi virus corona tipe baru sehingga jumlahnya total menjadi 671.778 kasus di Indonesia.

64 kabupaten dan kota di Indonesia berisiko tinggi

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyatakan bahwa berdasarkan data per 13 Desember 2020 ada 64 kabupaten dan kota di Indonesia yang tergolong punya risiko tinggi dalam peta penularan virus corona, termasuk di antaranya Gianyar, Serang, Tanggerang Selatan, Bengkulu, Sleman, Yogyakarta, Kerinci, Bandung, Depok, Garut, Tegal, dan Wonosobo.

Pemerintah terus sempurnakan sistem jaminan sosial

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan bahwa pemerintah terus berusaha menyempurnakan sistem jaminan sosial agar seluruh warga negara bisa terlindungi. "Pemerintah memastikan warga negara mendapatkan perlindungan baik melalui skema kontribusi atau nonkontribusi sehingga terbangun komitmen sosial yang baik antara pemerintah dan warga negara melalui kontribusi tenaga kerja, sosial, usaha ekonomi dan pembayaran pajak," katanya.

PGI imbau umat Kristiani hindari gelar griya pada perayaan Natal

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengimbau jemaat atau umat Kristiani menghindari penyelenggaraan gelar griya pada perayaan Natal. "Natal tahun ini hendaknya dirayakan secara sederhana, dengan menghindari penyelenggaraan open house serta kegiatan sejenis lainnya," kata Sekretaris Umum PGI Jacky Manuputty.

Pemerintah revisi materi buku pelajaran Hindu soal ajaran Sampradaya

Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menyatakan bahwa buku-buku pelajaran Agama Hindu yang memuat ajaran Sampradaya sedang direvisi sebagaimana permintaan Gubernur Bali Wayan Koster. "Revisi buku, sudah dilakukan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini buku pelajaran Agama Hindu sudah tuntas," katanya.

 

Pewarta: Katriana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020